Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik UNDIP bekerjasama dengan Pemkot Semarang mengadakan Seminar Nasional Membangun City Branding Kota Semarang selasa (9/8) dengan Pembicara utama (1) Drs. H. Soemarmo, HS, Msi (Walikota Semarang); (2) Ir. Joko Widodo (Walikota Surakarta); (3) Kukrit Suryo Wicaksono, MBA (Kadin Provinsi Jawa Tengah) dan (4) Prof. Ir. Eko Budihardjo, MSc (Guru Besar Perkotaan UNDIP).
Walikota Semarang dalam sambutannya mengatakan ketika merk brand dikaitkan dengan sebuah kota, maka harus bisa mengkomunikasikan dengan jelas seperti apa kota tersebut, apa saja yang dimilikinya,dan mengapa kota tersebut patut mendapat perhatian.
"Dalam membangun kota Semarang saya menetapkan bebrapa prinsip antara lain "jangan membangun Kota Smarang dengan saling menyakiti tetapi harus saling menyangi ,"tidak dengan iri atau curiga tapi dengan saling menopang " dan segenap warga kota semarang dapat membangunKota Semarang dengan hati yang ikhlas dan tujuan untuk memakmurkan warga masyarakat semarang dapat segera tercapai serta visi pembangunan kota semarang tahun 2010-2015 yaitu terwujudnya semarang kota perdagangan dan jasa yang berbudaya menuju masyarakat sejahtera." Imbuhnya
" Dengan adanya seminar ini maka saya harapakan akan dapat merumuskan konsep yang nantinya dapat dijadikan sebagai masukan City Branding Kota Semarang, bagaimanapun dalam membangun suatu ciri atau identitas kota sebagai suatu brand kota dibutuhkan kerjasama yang terintegrasi termasuk juga kerjasama antara warga kota dan pemerintah kota dengan demikian citra merk kota yang dihasilkan tidaka hanya berupa slogan kosong tapi juga mempunyai landasan yang kuat karena dibangun secara bersama." imbuhnya
Rektor Universitas Diponegoro Prof.Sudharto mengatakan dalam pandangan saya city branding yang baik tidak muncul secara tiba-tiba tapi harus melalui proses dan salah satunya melalui diskusi dengan berbagai pihak yang berkepentingan termasuk di dalamnya adalah perguruan tinggi, ini merupakan sumbang sih perguruan tinggi untuk kota tercinta ini.
" Pada satu dekade ini banyak kota-kota di indonesia cenderung dalam pembangunan kotanya tidak memperhatikan tata ruang kota dan fungsinya bagi masyarakat luas ini dikarenakan adanya kepentingan komersial para pembuat kebijakan " imbuhnya.
Ketua Panitia Ir.Nany Yuliasty,MSP menjelaskan bahwa Seminar ini bertujuan untuk menggali ide dan gagasan tentang City Branding Kota Semarang.
"Seminar ini dibagi menjadi dua sesi paralel nantinya yaitu City Branding dan Marketing dalam Pengembangan Kota, kemudian Sosial Budaya Masyarakat dan Ekonomi dalam City Branding." ujarnya
"Diharapkan melalui seminar ini akan terangkum berbagai ide dan gagasan dari berbagai sudut pandang mengenai city branding Kota Semarang yang sesuai dengan citra atau karakteristik lokal Kota Semarang." imbuhnya
Nany lebih lanjut menjelaskan bahwa seminar ini merupakan seminar kedua yang di selenggarakan di tahun ini pada Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, sebelumnya pada bulan Juni kemarin juga telah dilaksanakan Seminar Nasional dengan tema "Geospasial dalam Pembangunan Wilayah dan Kota", bekerjasama dengan MAPIN (Masyarakat Ahli Pemetaan Indonesia) Konwil Jateng.
"Seminar ini cukup mendapatkan respon yang sangat besar dari masyarakat baik dari kalangan akademik, swasta, LSM hingga budayawan di wilayah Semarang dan sekitarnya. Begitupula dengan para pemakalah yang datang dari penjuru tanah air, yaitu dari Jakarta (Universitas Indonesia), Banjarmasin (Universitas Lambung Mangkurat), Yogyakarta (Universitas Teknologi Yogyakarta, dll), Bandung bahkan ada pemakalah yang belajar di Portugal tepatnya di Universidade do Minho." Nany menambahkan.
" Pemakalah dan peserta yang hadirpun juga berasal dari berbagai kalangan, yaitu dari pemerintahan di tingkat pusat, pemerintah daerah, akademisi, swasta, NGO, dan mahasiswa. Ini menunjukkan bahwa seminar ini merupakan indikasi kebutuhan akademik multi disiplin. Sehingga, diharapkan melalui seminar ini akan terangkum/ tergali berbagai sudut pandang berbagai disiplin ilmu mengenai City Branding Kota Semarang. " ujarnya
Nany mengatakan bahwa Kota ini merupakan kota yang sangat unik yang memiliki potensi besar bagi pengembangan kota. Hanya Kota Semarang yang memiliki potensi komplit di Provinsi Jawa Tengah terutama berupa Bandara, Pelabuhan, Kawasan Industri, Budaya, Kuliner Semarang dan tentunya masyarakatnya. Kota lama sebagai konservasi budaya juga masih berdiri, hingga Kota ini pernah mendapatkan julukan sebagai Little Netherland. Tidak hanya itu, masyarakat Kota Semarang yang multi etnis dari jawa, tionghoa, Arab hingga India juga menjadi warna tersendiri bagi kehidupan bermasyarakat di Kota Semarang. Ini merupakan image lokal Kota Semarang yang bisa menjadi spirit pengembangan kota ke depan.
"Citra/ Branding yang nantinya terbentuk, diharapkan bukan hanya 'Slogan' yang hanya mudah diucapkan, ditulis dengan desain yang bagus dan menghiasi berbagai media cetak maupun elektronik, tetapi harapannya lebih dari itu, yaitu menjadi nilai jual bagi Kota Semarang untuk mendukung perkembangan Kota yang kita cintai ini. Seminar ini menjadi tempat yang tepat untuk menjawab tantangan Branding Kota Semarang. City Branding menjadi satu tools untuk menjawab tantangan globalisasi yang semakin mendesak kompetensi global." ujarnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H