Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Membaca Bambu Mengungkap Makna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Hari Pahlawan dan "Setan Tertawa" God Bless

10 November 2017   04:18 Diperbarui: 10 November 2017   04:50 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemain bas God Bless ini pun tidak menampik bahwa lagu Setan Tertawa masih relevan dengan situasi saat ini. "Lihat saja, bukan keserakahan saja merajalela, harga diri pun dibuang asalkan mendapatkan harta," papar Donny Fattah, sambil memberi gambaran tentang banyak para pemimpin yang harus berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Bagaimana kini kita pun dipertontonkan ketiadanya ketauladanan para pemimpin atau elit politik sebagaimana cita-cita dan harapan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raganya demi memerdekaan Indonesia, kini cita-cita perjuangannya terlupakan dan terbuang percuma.

Dan lagu "Setan Tertawa" ini sendiri tak lain adalah bentuk kritisi atau kritik sosial atas realitas sosial hari ini yang sudah menjauh dari cita-cita luhur dan harapan para pahlawan. Sementara yang kita saksikan hari ini keserakahan merajalela dan segala derita dimana-mana.

God Bless (Foto Alex Palit)
God Bless (Foto Alex Palit)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun