Ki Hadjar Dewantara sangat menekankan pentingnya pendidikan antikorupsi dalam upaya menciptakan masyarakat yang bersih dan berintegritas. Beliau percaya bahwa pendidikan dapat membentuk karakter dan moral individu, sehingga mereka akan terhindar dari perilaku korupsi.
Untuk mengintegrasikan pendidikan antikorupsi dalam sistem pendidikan, Ki Hadjar Dewantara melakukan beberapa langkah, yaitu:
- Memasukkan materi pendidikan antikorupsi dalam kurikulum Tamansiswa
Ki Hadjar Dewantara memasukkan materi pendidikan antikorupsi dalam kurikulum Tamansiswa. Materi tersebut mengajarkan siswa tentang pentingnya nilai-nilai moral dan etika, seperti kejujuran, keadilan, transparansi, dan akuntabilitas.
- Membentuk karakter dan moral siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler
Selain memasukkan materi pendidikan antikorupsi dalam kurikulum, Ki Hadjar Dewantara juga membentuk karakter dan moral siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut, seperti pramuka, olahraga, dan seni, dapat mengajarkan siswa tentang pentingnya nilai-nilai moral dan etika.
- Menjadi teladan bagi siswa
Ki Hadjar Dewantara juga menjadi teladan bagi siswa dalam berperilaku jujur, adil, transparan, dan akuntabel. Perilaku tersebut menjadi contoh bagi siswa dalam mengembangkan karakter dan moral mereka.
Langkah-langkah yang diambil oleh Ki Hadjar Dewantara dalam mengintegrasikan pendidikan antikorupsi dalam sistem pendidikan memiliki relevansi dan pentingnya dalam konteks sosial dan politik. Pendekatan tersebut dapat membantu menciptakan masyarakat yang bersih dan berintegritas.
Berikut adalah beberapa contoh konkret bagaimana pendidikan antikorupsi dapat diintegrasikan dalam sistem pendidikan:
- Di sekolah, pendidikan antikorupsi dapat diintegrasikan dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Pendidikan Agama, dan mata pelajaran lainnya.
- Di perguruan tinggi, pendidikan antikorupsi dapat diintegrasikan dalam mata kuliah Pendidikan Antikorupsi atau mata kuliah lainnya yang relevan.
- Di masyarakat, pendidikan antikorupsi dapat diintegrasikan dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler, seperti pramuka, olahraga, dan seni.
Pendidikan antikorupsi merupakan salah satu instrumen penting dalam upaya pencegahan korupsi. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk bersinergi dalam mengintegrasikan pendidikan antikorupsi dalam sistem pendidikan.
4.2. Promosi Nilai-nilai Etika melalui Organisasi Pemuda
Ki Hadjar Dewantara percaya bahwa pemuda memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa. Beliau berpendapat bahwa pemuda adalah generasi penerus bangsa yang akan menentukan arah masa depan bangsa. Oleh karena itu, penting bagi pemuda untuk memiliki karakter dan moral yang baik.
Untuk meningkatkan karakter dan moral pemuda, Ki Hadjar Dewantara melibatkan organisasi pemuda dalam mempromosikan nilai-nilai etika. Beliau percaya bahwa organisasi pemuda dapat menjadi wadah bagi pemuda untuk belajar dan mengembangkan diri.