Mohon tunggu...
Petrus Punusingon
Petrus Punusingon Mohon Tunggu... Guru - Praktisi dan Trainner

Trainner - Teacher - Influencer - Public Speaker - Marketer - Designer - Photographer - IT Consultan - Early Education Certified Trainner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kesiapan Keluarga mendukung Masa Transisi Anak dari PAUD ke SD

13 April 2024   16:56 Diperbarui: 13 April 2024   17:25 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara Kebersamaan Guru dan Orang Tua di Sekolah Sevenbafs School Minahasa Utara, Tgl. 15/2/2024. Sumber Foto (Dok Sevenbafs School)

* Perhatian dan kasih sayang dalam keluarga.

* Tegas dalam tindakan.

Konsistensi antar Orang tua dan antar Anggota Keluarga dalam Bertindak

Menjadi orang tua adalah tugas yang tidak mudah karena dibutuhkan konsistensi.  Mengapa konsistensi dibutuhkan dalam pengasuhan anak? Dengan adanya konsistensi, maka anak memiliki pengendalian akan perilakunya. Apa yang dimaksud dengan konsistensi? Konsistensi adalah sikap dan perilaku orang tua yang menjalankan apa yang dikatakan, jadi antara apa yang dikatakan selalu diikuti dengan tindakan yang selaras. Sikap dan perilaku konsisten ini akan memudahkan anak berperilaku karena anak menjadi paham mengenai apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

Yang terpenting dalam bertindak konsisten adalah menjadi model bagi anak. Anak akan lebih percaya apabila kita melakukan tindakan yang sama dengan apa yang kita katakan daripada hanya sekedar berbicara dan memberikan nasehat saja.

Perhatian dan Kasih Sayang dalam Keluarga

Semua orang tua ingin anaknya bahagia dan hal ini perlu ditunjukkan melalui cinta. Keluarga ada karena cinta dan cinta perlu terus dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak. Kurangnya kasih sayang akan membuat anak merasa tertekan. Orang tua yang menuntut anaknya untuk terus berprestasi akan membuat anak merasa kurang dicintai. Cinta dan perhatian akan membangun kepercayaan diri anak dan harga diri anak.

Rasa cinta pada anak yang masih muda perlu ditunjukkan secara fisik, misalnya dengan memeluknya, membelainya secara lembut atau menyentuhnya ketika anak merasakan emosi yang negatif. Sebagai contoh, pada saat berjalan bersama di tempat sepi dan anak merasa takut, ayah atau ibu dapat mendekatkan tubuh anak dan memeluk bahunya. Bukannya malah mengatakan, "Kamu, begitu saja takut!". Ketika anak berhasil melakukan suatu tindakan secara mandiri, kita bisa mengatakan, "Hebaaaat.... Kamu sudah bisa melakukan sendiri yaaaa... Sini, Mama peluk..". Tentu saja hal ini perlu dibiasakan semenjak anak masih kecil, sehingga orang tua maupun anak merasa nyaman.

Mengajak anak bermain bersama juga akan membuat anak merasa dicintai dan diperhatikan oleh orang tua. Melalui kegiatan bersama suasana emosi dalam keluarga akan dapat berkembang dengan baik. Canda gembira dan gelak tawa akan menambah keharmonisan keluarga dan membuat anak merasa dicintai. Percakapan antar anggota keluarga juga merupakan hal yang perlu terus dilakukan, karena hal itu merupakan satu bentuk ekspresi kasih sayang. Namun orang tua perlu menciptakan komunikasi yang sifatnya dua arah, sehingga orang tua perlu mendengarkan anak dalam setiap kesempatan. Ingatlah, kelekatan antara orang tua dan anak akan tercipta melalui cinta.

Tegas dan Bersikap Baik dalam Tindakan

Sikap baik dan positif dari orang tua penting untuk menunjukkan penghargaan pada diri anak. Namun demikian, ketegasan juga perlu ditunjukkan sebagai bentuk penghargaan terhadap diri karena kita adalah orang tua. Pola asuh yang otoriter tentu tidak sesuai bagi perkembangan anak karena akan menunjukkan kurangnya penghargaan akan diri anak dan dapat menimbulkan trauma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun