Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Keluarga Benteng Penjaga Lingkungan dari Limbah Domestik

2 Februari 2024   18:02 Diperbarui: 2 Februari 2024   18:03 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita hidup di antara sampah karena sikap dan perilaku yang jauh dari menghormati lingkungan alam. Kita bisa menyaksikan pantai, muara sungai, tepi jalan, bahkan di halaman ruang publik seperti sekolah dan perkantoran masih bertabur sampah. Dari manakah sampah-sampah itu? Mengapa petugas kebersihan tidak pernah berhenti membersihkan sampah-sampah itu? Perilaku konsumtif dan minim kesadaran ekologis telah melukai lingkungan alam dengan sampah plastik yang berhamburan.

Apabila lingkungan alam rusak, maka kita sendiri yang menuai penderitaan. Kita tidak lagi menikmati udara yang bersih. Lingkungan menjadi kotor dan bau busuk. Udara menjadi lebih panas, dan lain sebagainya.

Kita melihat bahwa perilaku konsumtif dan membuang sampah sembarangan berdampak signifikan pada kehidupan umat manusia dan alam semesta. Alam menjadi rusak karena perilaku kita. Karena itu, kita perlu membangun keluarga yang lebih ramah lingkungan, sederhana dan ugahari.

Kita perlu belanja dan konsumsi produk sesuai kebutuhan hidup. Kita juga mau meletakkan sampah pada tempatnya. Lebih baik lagi, apabila kita memiliki kesempatan mengolah sampah kita menjadi barang-barang produktif dan ramah lingkungan. Misalnya, sampah organik bisa diproses menjadi pupuk organik untuk tanaman di halaman rumah kita. Sampah plastik bisa dikumpulkan dan diantar ke pengepul sampah.

Membangun keluarga ekologis
Keluarga merupakan pusat kehidupan umat manusia. Di dalam keluarga, kita hidup, tumbuh dan berkembang. Di dalam keluarga pula kita mendapatkan nilai-nilai hidup baik. Meskipun demikian, acap kali, nilai hidup sederhana, ugahari dan ekologis terabaikan.

Untuk menjaga keberlanjutan kehidupan manusia di rumah bumi, terutama merawat lingkungan alam, maka kita perlu membangun keluarga ekologis. Kita mempraktikkan sikap dan perilaku hidup sederhana. Kita mau mengonsumsi dan menggunakan produk sesuai kebutuhan hidup.

Kita perlu menyadari bahwa kita hidup dalam ikatan erat dengan lingkungan alam. Kita memperoleh makanan dan minuman dari ibu bumi. Apabila alam rusak, karena perilaku hidup kita, maka bagaimana kita bisa mendapatkan makanan dan minuman? Karena itu, kita perlu menjaga dan merawat ibu bumi dengan perilaku hidup sederhana dan ugahari.

Hal-hal konkret apa yang dapat dilakukan di dalam keluarga-keluarga yang ekologis? Sebagai orang tua, kita perlu bijaksana dalam memanfaatkan produk detergen, misalnya sabun, shampo, yang berdampak buruk pada tanah. Kita bisa melihat di dalam keluarga-keluarga kita, berapa banyak kita menggunakan produk detergen?

Keluarga ekologis juga mempraktikkan gaya hidup ramah lingkungan. Setiap anggota keluarga secara sadar memilah sampah organik dan anorganik. Sampah organik dapat menjadi kompos, pupuk organik, sedangkan sampah anorganik dapat didaur ulang sesuai kebutuhan atau bisa dikirim ke pengepul sampah.

Kita juga melihat fenomena saat ini, sampah plastik menutupi sungai dan berhamburan di tepi pantai. Sampah plastik selain menghalangi aliran air sungai, merusak pemandangan, tetapi juga membutuhkan waktu berpuluh-puluh tahun bahkan ratusan tahun untuk dapat terurai. Karena itu, pembuangan sampah plastik ke sungai atau laut sangat merusak lingkungan alam.
 
Keluarga ekologis selalu mengedukasi anggota keluarganya untuk meletakkan sampah pada tempatnya. Kalau tidak dapat didaur ulang, maka sampah apa pun bentuknya perlu disimpan dan diantar ke tempat pembuangan sampah untuk diolah lebih lanjut. Kita memiliki kesempatan merawat rumah bumi dengan sikap dan perilaku sederhana, yaitu meletakkan sampah pada tempatnya. Dengan demikian, kita tidak lagi menyumbang jejak karbon, melainkan turut serta menciptakan lingkungan yang bersih dan menjadi tempat tinggal yang layak bagi manusia dan segenap makhluk ciptaan.

Penutup
Kita rindu lingkungan alam kita bersih, asri, sejuk dan tanpa sampah apa pun. Kerinduan itu, kita perlu wujudkan dalam perilaku hidup sederhana, tidak konsumtif dan dapat mengolah sampah rumah tangga yang kita hasilkan setiap hari. Keluarga harus menjadi benteng kokoh yang melindungi rumah bumi dari sampah domestik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun