Harapan terlampau muluk
Menyisakan luka yang tak pernah sembuh
Selalu berdarah
Dan, langit seakan runtuh
Gemuruh halilintar sahut-menyahut
Pada langit yang cerah
Harapan tersemat di langit
Impian mengitari bintang-bintang
Tetapi, matahari akan menghanguskan yang palsu
Karena tak ada ruang bagi nikmat sesaat
Dan, apa artinya air mata untuk yang sesaat itu?
Kebodohan!
Yang utama
Harapan untuk yang benar
Akan ditempa pada api membara
Menghanguskan sifat serakah
Sebab, yang murni diawali luka
Tetapi, jernih sampai di muara akhir
Serasa runtuh dan gelap
Itu hanya kabut hitam di langit cerah
Sesaat saja dan akan lenyap
Sebab, harapan untuk yang benar pasti tergapai
Meskipun harus berdarah-darah
Cerdik!
Di setiap ujian dan cobaan
Tak ada yang runtuh
Kecuali hati yang membeku
Tak mencair walaupun di tengah terik sang surya
Akan tuai keruntuhan sesungguhnya
Melarat sepanjang jalan ziarah!
Bangkit dan mulai lagi!
Sebab, tak ada kata terlambat
Melihat dengan mata hati yang baru
Jernih memandang ke depan
Walaupun sejuta kabut akan menghadang
Tetapi, yang berani memulai pasti menggapai harapannya!
Abepura, 10 Desember 2023; 09.41 WIT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H