Di mimbar-mimbar di rumah ibadah
Pemuka agama khotbah berapi-api:
Tetapi, setelah ibadah tangan-tangan manusia menghamburkan sampah mulai dari halaman rumah ibadah, di jalan-jalan sampai di rumah tempat tinggal
Tangan-tangan manusia pula yang menebang pohon-pohon
Tangan-tangan manusia pula yang menggali bukit, gunung dan perut bumi
Manusia melihat alam hanya sebatas nilai ekonomis
Karena itu, eksploitasi alam berlangsung masif
Kita bertanya,
"Apakah benar manusia dan alam adalah saudara?"
Di podium-podium pada ruang-ruang pertemuan
Pemerintah bicara:
"Selamatkan hutan demi anak cucu. Perbanyak reboisasi!"
Tetapi, pemerintah kasih ijin perusahaan sawit dan perusahaan tanaman industri
Hutan hujan alam hancur
Seluruh makhluk penghuni hutan alam pun punah seketika
Pemerintah kasih ijin perusahaan tambang
Gunung dan bukit lenyap
Perut bumi menganga lebar
Di rumah-rumah adat
Tetua adat berkoar-koar:
"Jaga hutan. Jaga relasi baik dengan leluhur!"
Tetapi, tetua adat menjual tanah dan hutan
Tempat-tempat keramat tenggelam dalam perkebunan sawit
Hutan alam habis
Adat budaya pun perlahan terkikis sampai punah
Manusia terlampau sombong
Hidup dalam dekapan alam, tetapi suka merusak alam
Alam terluka karena manusia tidak bisa bilang: "cukup!"
Manusia rakus, konsumtif, hedonis dan menumpuk harta kekayaan
Sifat rakus manusia bikin alam hancur
Alam sedang terluka parah
Bagaimana menyembuhkan luka alam ini?
Hidup sederhana, tanpa menumpuk harta benda
Mengekang lidah supaya makan dan minum secukupnya
Mengendalikan tubuh supaya berpakaian apa adanya
Tinggal di rumah sederhana selaras alam
Menertibakan tangan yang suka buang sampah di sembarang tempat!
Sejenak renungkan ini:
"Andai tubuhmu adalah alam: hutan, gunung, bukit, laut..."
Tatkala tubuhmu dilukai dan dijejali sampah, bagaimana rasanya?
Sehari saja Anda tidak mandi tubuh sudah terasa gerah dan gelisah
Tetapi, mengapa kita melukai alam dan menimbun sampah di tubuh alam ini?
Sadarlah!
Sadarlah!
Sadarlah!
Sembuhkan luka alam dengan hidup sederhana
Sembuhkan luka alam dengan berani berkata, "cukup!"
Sembuhkan luka alam dengan menaruh sampah pada tempatnya!
Alam sehat manusia selamat
Alam sakit manusia menderita
Abepura, 10 Februari 2023; pukul 06.45 WIT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H