Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berilah dan Lupakanlah

4 Desember 2022   07:23 Diperbarui: 4 Desember 2022   07:24 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sang Guru berkata,

"Tak perlu seorang pun tahu perbuatan baikmu! Cukup Bapamu di tempat tersembunyi yang mengetahuinya."

Tapi, manusia cenderung mencari perhatian dan pengakuan atas perbuatan baiknya itu

Maka, pada setiap bantuan apa pun kepada korban bencana alam dan orang miskin selalu dipenuhi label-label dari si pemberi dan sponsornya

Apa tujuan seseorang mengulurkan tangan menolong sesamanya?

Apakah agar perbuatan baiknya menjadi konsumsi publik?

Ketulusan memberi tak memerlukan pengakuan dari siapa pun bahkan mereka yang menerima sekalipun

Berbuatlah baik dan lupalah bahwa Anda pernah berbuat baik

Orang miskin, melarat, anak-anak terlantar, korban bencana alam bukan ruang memamerkan kemurahan hati

Mewujudkan perbuatan kasih dengan menolong sesama tak perlu digembar-gembor, apa lagi pakai label

Segala perbuatan baik akan kembali kepada diri sendiri dengan caranya sendiri melampaui ekspektasi manusia

Teruslah berbuat baik, tanpa iklan di media sosial dan terimalah kejutan-kejutan menakjubkan di perziarahan hidup ini

Memang manusia di dunia ini suka pamer perbuatan baiknya di media sosial

Orang miskin dan terbuang menjadi objek pameran kemurahan hati bagi orang yang memilik harta benda

Memberi sedikit, tapi segudang foto di album media sosial

Mencari kepuasan dan kenikmatan di dalam penderitaan orang susah

Ingatlah ini,

Memberi dan lupakanlah pemberianmu!

Jangan pernah mengharapkan kata, "terima kasih" dari orang yang telah Anda tolong!

Berpikirlah seakan-akan Anda tidak pernah menolong orang miskin dan bangkitkanlah dalam dirimu hasrat untuk segera menolong!

Abepura, 4 Desember 2022; 09.00 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun