Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tembok Diri, Ketakutan dan Ketertutupan

15 November 2022   05:58 Diperbarui: 15 November 2022   05:59 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup di dunia ini berada dalam siklus lahir, tumbuh, mati

Sukacita menyambut kelahiran

Dukacita tatkala menatap jasad kaku

Tak ada hidup abadi di dunia fana ini

Hidup di dunia ini hanya sementara

Tapi, lihatlah manusia berlomba-lomba membangun pagar tembok diri

Melindungi tubuh fana seakan berlangsung abadi di dunia ini

Lupa menabur benih hidup abadi

Ketakutan merasuki hidup manusia

Manusia takut kehilangan tubuh, harta benda duniawi

Tapi, tidak takut kehilangan jiwa dan harta surgawi

Apa artinya memiliki seluruh isi dunia ini, tapi kehilangan harta surgawi?

Ketakutan mengantar pada cara hidup tertutup

Menutup diri pada karya Sang Ilahi

Mengandalkan diri sendiri dan dunia fana

Pada akhirnya menuai kegelapan dan kematian kekal

Bongkarlah, rubuhkan pagar tembok diri sendiri

Keluar melihat dunia dengan mata rohani

Berani memeluk kaum terbuang di mata dunia

Mengulurkan tangan membersihkan borok dan nanah pada luka busuk

Menerima cahaya Sang Ilahi menerangi akal budi dan hati nurani

Tergerak pergi ke tempat-tempat pelacuran

Menyapa kaum terbuang dan terlupakan di keremangan malam

Membawa pulang yang paling rapuh kepada Sang Ilahi

Abepura, 15 November 2022; 07.47 WIT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun