Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air Mata Darah Papua

28 Februari 2022   06:07 Diperbarui: 28 Februari 2022   06:12 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlahir sebagai Papua

Kulit hitam

Rambut keriting

Pemilik negeri Papua

Warisan leluhur

Titipan sang Pencipta

Terlahir sebagai Papua

Berbalut cawat dan koteka

Berbicara dalam bahasa ibu

Bertumbuh bersama alam raya

Bersatu dengan leluhur

Bersukacita di dalam pesta-pesta

Terlahir sebagai Papua

Sukacita asali sudah hilang!

Budaya sudah mulai punah

Bahasa ibu sudah mulai menghilang

Alam sudah rusak!

Tempat keramat sudah musnah!

Terlahir sebagai Papua

Meratapi kesengsaraan tak bertepi

Anak-anak asli Papua di kampung pelosok di tidak bisa bersekolah

Anak-anak asli Papua di kota-kota terlantar dan isap lem aibon

AIDS, TBC dan Malaria membunuh orang asli Papua

Operasi militer berlanjut di tanah Papua

Terlahir sebagai Papua

Air mata Papua berdarah

Darah membajiri Papua

Nyawa-nyawa berjatuhan setiap hari

Hutan alam rusak berat

Tempat-tempat keramat sudah hilang

Terlahir sebagai Papua

Jeritan keras membahana menembus rimba!

Siapa mau peduli pada Papua?

Adakah orang-orang baik bersedia datang memeluk Papua?

Air mata Papua mengundang simpati, empati dan solidaritas kemanusiaan universal

Datang membawa berkat kehidupan bukan bedil untuk membunuh Papua!

Nabire, 28-02-2022; 07.41 wit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun