Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bekal Seorang Peziarah

28 Desember 2021   14:21 Diperbarui: 28 Desember 2021   15:19 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengharapkan tetes embun yang datang menghampiri

Cukup untuk mengisi lambung dan melepaskan dahaga

Hari berganti tanpa memudarkan tujuan akhir

Siang atau malam hati tertuju pada keabadian

Tak terikat pada tawaran kenikmatan zaman

Menjadi bebas dengan diri sendiri dan dunia ini

Melangkah penuh keyakinan menggapai keabadian

Melewati terpaan badai, padang gurun dan jalan berduri

Menjadi telanjang agar tak ada sehelai sutra dapat mengikat diri di dunia

Bebas memasuki gerbang keabadian.

[Mauama, Malaka, NTT, 28 Desember 2021; 15.06 WITA]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun