Aku tidur di atas tanah berlimpah susu dan madu
Rakyatnya hidup miskin dan melarat
Menjelang subuh aku mimpi
Mimpi yang sangat mulia
Â
Aku pergi ke lorong-lorong kumuh
Aku memeluk mereka yang sakit
Aku memberi makan mereka yang lapar
Aku membela mereka yang tertindas
Ternyata itu hanya di dalam mimpi
Sesungguhnya aku tidur di atas tempat tidur mewah
Pada sebuah bangunan megah bertembokan ratap tangis kawanan domba
Aku tak pernah menyentuh orang sakit, lapar dan tertindas
Dari balik tirai pada kamar mewah itu,
Aku memandang ke samdura luas sembari berbisik pada diriku sendiri
Apa urusanku dengan mimpi itu?
Biarkan orang lain akan urus mereka!
Aku bergegas pergi ke kapel
Di dalam keheningan doa jiwaku bergejolak
Bagaimana aku berdoa sambil mengabaikan mereka yang hadir di dalam mimpiku: orang sakit, lapar dan tertindas?
Doa perlu disertai dengan tindakan nyata menolong sesama yang sakit, miskin dan tertindas
Papua rumah doa yang sesugguhnya
Datanglah dan berdoalah bersama Papua
Manusia dan alamnya sedang melarat
Menanti tangan terulur menolong
Â
Nabire, 27 Juli 2021; 10.10 WIT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H