Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rebut Ekonomi

30 Juli 2021   09:09 Diperbarui: 30 Juli 2021   10:00 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku melintasi sungai, rawa-rawa, laut, dan gunung

Jiwaku diliputi sejuta tanya,

Mengapa orang asli Papua tidak bikin kios atau toko?

Mengapa di pelosok kampung sekalipun hanya ada pedagang orang pendatang?

Aku berjalan melintasi kota-kota di Papua

Aku tak menemukan kios, toko, warung milik orang asli Papua

Aku hanya melihat kios, toko, warung milik orang pendatang

Apakah orang Papua tidak bisa membuka kios, toko dan warung?

Usaha kios, warung dan toko menghasilkan banyak keuntungan ekonomi

Tengoklah kaum pendatang yang berwirausaha,

mereka hidup kaya raya

Sebab, modal menghasilkan keuntungan berlipat ganda

Menerapkan disiplin menabung dan menggunakan uang sesuai kebutuhan, 

menjamin keberlanjutan usaha di masa depan

Aku bertanya,

Mengapa orang asli Papua selalu gagal, tidak berhasil mengelola kios di kampung?

Apa yang digumuli sampai kios selalu macet?

Pada jalan-jalan sunyi di Papua, aku menemukan sekelumit jawaban

Jiwa sosial mendominasi

Memberi tanpa pertimbangan untung dan rugi

Membagi berkat tanpa merasa akan rugi

Rezeki sehari langsung habis,

tak ada yang disisihkan untuk tabungan masa depan

Besok cari lagi

Menabung bukanlah kebiasaan hidup,

Kepenuhan hidup ditemukan dalam berbagi rezeki

Menahan rezeki bagi diri sendiri hanya menimbulkan suasana tak harmonis dalam lingkungan keluarga

 

Bon dan utang tak dilunasi

Malu hati saat mau tagih

Sebab, yang utang om, tante, kakek, nenek

Kios tutup pada fajar merekah

Kewirausahaan bukanlah pilihan populer bagi generasi muda Papua

Orang tua bilang anaknya bekerja kalau pakai pakaian dinas di kantor

Anak mau buka kios, dianggap memalukan

"kami kasih kuliah ko! Ko datang hanya jaga kios!"

Anak muda Papua di kampung-kampung pelosok sampai di kota-kota di seluruh tanah Papua,

Bangkitlah!

Milikilah jiwa pendombrak meraih sukses di ladang bisnis

Memenuhi tanah Papua dengan kios, warung, toko milik anak muda Papua

Berani menggeluti dunia bisnis

Membiasakan budaya menabung untuk masa depan

Bijaksana mengelola dan menggunakan uang

Meraih hidup makmur sejahtera di atas tanah leluhur

Nabire, 10 Juli 2021; 07.45 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun