Aku duduk di tepi pantai Hariti
Air laut sedang surut
Terumbu karang yang mati mencuat ke permukaan
Tergeletak menyatu bersama kerak bumi
Hidup bagaikan terumbu karang,
Ketika mekar memberi hidup pada makhluk di dasar laut
Tatkala mati terempas ombak laut
Apa gunanya?
Hidup berguna tatkala mengulurkan tangan  bagi yang rapuh tak berdaya
Sebagaimana terumbu karang menjadi tempat berteduh bagi ikan-ikan
Terumbu karang berwarna-warni menghibur jiwa yang patah lesuh
Demikian hendaknya manusia menghibur sesamanya yang patah hati
Hidup untuk siapa?
Bukan untuk diri sendiri
Hidup berfaedah tatkala menolong sesama yang miskin dan melarat
Berjalan dalam barisan orang sakit dan tertindas
Laut menyediakan makanan bagi penduduk di pulau-pulau
Tanah datar menumbuhkan berjuta makhluk memberi hidup
Hendaklah manusia pun berbagi rezeki
Bukan menumpuk harta bagi diri sendiri
Hidup untuk siapa?
Hidup untuk hidup
Hidup untuk menghidupi
Hidup untuk memberi
Hidup untuk menghidupi apa?
Hidup untuk memberi apa?
Menghidupi cinta kasih
Memberikan cinta dan pengampunan
Cinta kasih dan pengampunan
Belas kasih dan pengorbanan
Mewujudkannya dalam tindakan memeluk kaum papah
Tanpa syarat apa pun
Sebab, hidup untuk cinta
Cinta yang membebaskan
Sebebas gelombang yang bergelora di tengah lautan lepas
Sebebas angin yang berembus ke segala arah tanpa hambatan apa pun
Â
Pantai Cerita, kampung Hariti,Â
28 Juni 2021; 16.24 WIT
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI