Hujan gerimis menyapa awal hari baru
Pelangi membusur antara samudra dan langit
Ombak berderai memecah kebisuan pagi
Burung-burung berkicau di bukit berhutan lebat
Duduk dalam hembusan angin pagi
Jiwa tenang dalam dekap sang ilahi
Bisikan lembut terdengar nyaring
"cari dan kumpulkan harta yang tak akan lenyap!"
Jadilah bebas seperti ombak di laut,
bergerak ke mana angin menuntun
Jadilah bebas seperti burung-burung,
terbang ke manapun tanpa terikat oleh sarangnya
Diam dan tenang meskipun badai bergelora,
Tawaran nikmat tak menggoyahkan jiwa ingin meraihnya
Harta dunia hendaklah tak menyeret tubuh pada kebinasaan
Berjuang dalam hening membebaskan jiwa dan tubuh dari kunkungan nikmati duniawi
Terikat pada harta duniawi, apa untungnya?
Tubuh tambun semampai, seketika tak bernafas, apa artinya?
Rumah, mobil, deposit seketika tsunami mengempasnya, apa gunanya?
Jabatan tinggi, seketika usia senja menjemput, apa maknanya?
Harta dunia, milik dunia
Janganlah terikat padanya
Tambatkan diri pada harta ilahi
Rela hidup miskin, sederhana, rendah hati,
Terbuka memberi,
Sebab, memberi itu tak pernah habis
Memberi itu harta yang membawa pada hidup
Hidup kekal abadi bersama sang pemilik hidup
Memberi apa?
Mulut menasihati kebijaksanaan
Telinga mendengarkan kerapuhan
Mata mengarahkan ke jalan terang dan lurus
Tangan terulur menolong orang miskin dan terlantar
Kaki melangkah mencari dan menemukan yang sakit dan terbuang
Bahu menjadi tempat bersandar bagi yang letih lesuh dan berbeban berat
Hati bagaikan pintu yang sedang terbuka menyambut kaum lemah
Seluruh tubuh, jiwa dan roh
Terbuka memeluk yang miskin, sakit dan tertindas
Bukan hanya dalam kata-kata penghiburan
Tapi, dalam tindakan nyata menolong segenap makhluk yang menderita
Kampung Ayombai, pulau Moor,Â
23 Juni 2021; 07.50 WIT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H