Seketika batin merontah penuh tanya
Mengapa orang Papua mati silih berganti?
Pejabat gugur pada usia muda
Gembala wafat tatkala baru bertunas
Rakyat jelata mati bagaikan daun kering yang berguguran pada musim panas
Aku mengarahkan pandangan ke muara sungai
Arus sungai menyeret jiwa-jiwa pergi tak pernah kembali
Membawa pergi kaum pemilik negeri pada usia muda
Pergi tanpa meninggalkan sepatah kata bagi generasi penerusnya
Manusia Papua,
Hitam kulit, keriting rambut,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!