Pada senja di tepi pantai
Jiwa bergejolak memaknai hidup di jalan perziarahan
Apakah ada bekal yang tak akan habis sampai di garis akhir?
Ada satu saja!
Kasih
Mengitari lorong-lorong kumuh pada hamparan sampah berhias belatung dan lalat
Menyapa insan lemah pada gubuk-gubuk karton dan terpal lusuh
Menghambur senyum dalam sapa yang ramah di sepanjang lorong sunyi
Mendengarkan kisah piluh kaum terbuang di tepi jalan yang dilalui para perziarah dunia ini
Kasih
Pintu hati terbuka bagaikan mata air mengalirkan air jernih yang melegakan dahaga,
membersihkan tubuh yang kotor oleh debu zaman
menguatkan jiwa yang letih,
Tangan terulur mengangkat tubuh yang terkapar pada lorong sunyi,
Memeluk jiwa yang letih lesuh di tepi jalan perziarahan ini
Menopang tubuh dan jiwa yang rapuh pada bahu beralas kasih
Kasih
Pergi keluar,
keluar dari diri sendiri menjumpai yang paling rapuh
Memberi,
memberi dengan tulus ikhlas tanpa mengharapkan balasan
Mengampuni,
mengampuni yang melukai tubuh dan jiwa
Memeluk,
memeluk erat yang miskin dan rapuh
Kasih
Tidak menumpuk harta bagi diri sendiri,
selalu berbagi dengan yang berkekurangan
Tidak sombong, dendam dan iri hati,
selalu rendah hati, pengampun dan penuh syukur
Tidak menutup pintu hati bagi sesama yang melarat
selalu terbuka menerima kaum miskin dan terlantar
Tidak menceritakan kelemahan orang lain
selalu  memberi motivasi untuk bangkit dari keterpurukan hidup
Kasih
Berdiri tegak laksana pohon beringin yang memberi sejuk,
tempat berlindung kaum papah
Membuka pintu hati seluas samudra,
tempat kaum papah mendapatkan setetes kehangatan kasih sayang
Memeluk yang miskin dan melarat di lorong-lorong sunyi,
mencairkan kebekuan hidup tanpa cinta dan kasih sayang
Tempat berlindung bagi para gelandangan,
menimba makan dan minum tanpa merasa sungkan
Kasih kekal abadi
Kasih tak lekang oleh waktu
Kasih menerangi jiwa pada jalan perziarahan menuju keabadian
Kasih mengantar jiwa dan roh sampai di dalam istana sang Ilahi
Senja di tepi pantai berlalu
Malam menjemput kembali ke gubuk persinggahan
Merebahkan tubuh pada dipan  reot
Memeluk kasih mencairkan jiwa yang beku oleh cinta diri di jalan perziarahan ini
Nabire, 18 Mei 2021; 18.00 WIT
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI