Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

HIV-AIDS Terus Meningkat, Masa Depan Orang Papua Terancam

18 Juli 2020   20:05 Diperbarui: 19 Juli 2020   21:45 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis saat memberikan sosialisasi HIV-AIDS di kampung Ewer dan Saw, Agats, 4 Mei 2020. Dokpri.

Selama ini, HIV-AIDS belum dilihat sebagai daya yang mematikan orang Papua. Apabila telah ada kesamaan persepsi dari pimpinan daerah, Gubernur, Bupati/Walikota, tokoh agama, gereja, adat, pemuda, perempuan, dan seluruh rakyat Papua, bahwa HIV-AIDS merupakan penyakit, kekuatan dasyat yang menghancurkan orang Papua, maka perlu ada langkah strategis dan konkret untuk mengatasinya.

Tanpa ada kesepahaman dan kesamaan persepsi tentang HIV-AIDS dan upaya pencegahannya, kita akan menuai kematian yang lebih banyak lagi di tanah Papua.

Di tanah Papua, kita telah hidup dengan HIV-AIDS selama 28 tahun. Kita telah kehilangan keluarga, orangtua, kakak dan adik akibat HIV-AIDS. Apakah kita masih membiarkan diri kita dan keluarga kita berada dalam ancaman virus mematikan ini?

Kita perlu sadar bahwa kita berada di ambang kepunahan akibat HIV-AIDS. Kesadaran itu, seyogianya membangkitkan solidaritas kita untuk bersama-sama semua elemen masyarakat di Papua menghentikan laju perkembangan HIV-AIDS ini.

Selama 28 tahun, kita seperti gagal memerangi HIV-AIDS di tanah Papua lantaran sikap tertutup, kurang peduli dan menganggap biasa-biasa saja terhadap kematian demi kematian akibat HIV-AIDS. Kita terlelap di dalam kenyamanan diri sendiri. 

Kita kurang memiliki komitmen mencegah kematian orang Papua akibat HIV-AIDS. Mulai saat ini dan ke depan, kita harus membangun kepedulian bersama, berkolaborasi dengan stakeholder pemerintah, tokoh agama, gereja, sdat dan semua elemen masyarakat untuk menghentikan HIV-AIDS di tanah Papua.

Di setiap kabupaten/kota di Provinsi Papua wajib menghidupkan KPA sebagai pusat koordinasi, informasi, dan perencanaan strategis penanggulangan HIV-AIDS. Sosialisasi HIV-AIDS perlu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Pemerintah, tokoh agama, gereja, adat, pemuda, dan perempuan perlu mengambil bagian penuh dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di setiap kabupaten/kota di Provinsi Papua.

Demikian halnya, Dinas Kesehatan Provinsi Papua, kabupaten/kota perlu menggerakkan unit-unit layanan Puskesmas, Pustu, Polindes, Posyandu untuk memberikan layanan kesehatan dan informasi tentang HIV-AIDS secara berkelanjutan. 

Setiap pelaksanaan Puskesmas Keliling (Pusling), tenaga medis wajib memberikan sosialisasi dan informasi terkait HIV-AIDS di kampung-kampung terpencil. Hanya dengan gerakkan semacam ini, kita dapat meminimalisasi perkembangan HIV-AIDS di tanah Papua.

Segala niat baik dan kerinduan untuk menghentikan HIV-AIDS di tanah Papua, perlu mendapatkan dukungan dari pimpinan daerah, Gubernur, Bupati/Walikota, DPR Papua, dan DPRD Kabupaten/Kota di tanah Papua. Kebijakan anggaran di Provinsi Papua harus memerhatikan kondisi HIV-AIDS yang saat ini bagaikan singa yang siap menerkam orang Papua.

Apabila tidak ada keseriusan dari pimpinan daerah provinsi Papua, Gubernur, Bupati/Walikota dan para wakil rakyat di DPRP dan DPRD, maka kita akan menuai badai kematian mengerikan akibat HIV-AIDS. Dan tidak menutup kemungkinan, orang Papua bisa punah karena HIV-AIDS. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun