Guru Asaribab menambahkan bahwa setelah jamuan makan, dirinya berjabat tangan dengan Presiden Jokowi dan hendak meminta supaya Presiden Jokowi membangun gedung SD Negeri Mbait, tetapi Presiden minta disampaikan ke ajudan.
"Saya lihat Pak Presiden Jokowi bangun jalan dan jembatan di Papua, termasuk di Asmat luar biasa. Makanya, saya mau sampaikan Pak Presiden bangun juga kami punya gedung SD Negeri Mbait, karena ruang belajar kurang," tutur Guru Asaribab.
"Ajudan Presiden sudah catat harapan saya. Saya sampaikan saat selesai jamuan makan di istana Presiden. Saya yakin pasti gedung sekolah kami akan dibangun oleh Presiden Jokowi," tuturnya.
Narasi Guru Sergius Asaribab di istana Negara Jakarta yang meminta pembangunan ruang kelas sangat memilukan. "Saya malu juga untuk sampaikan ke Presiden karena urusan ruang kelas saja harus disampaikan ke Presiden Jokowi, tapi kalau saya tidak sampaikan ke Presiden saya punya anak-anak mau belajar di mana? Sekarang ini, ada anak-anak yang harus masuk siang hari karena bergantian ruangan kelas. Ada anak-anak yang tidak mau masuk sekolah karena mereka tidak terbiasa sekolah siang," paparnya. Â
Kini, di Agats, Asmat, Guru Sergius Asaribab masih menanti mujizat dari istana Negara Jakarta. Apakah sang ajudan Presiden yang kala itu mencatat harapan Guru Sergius Asaribab telah menyampaikannya ke Presiden Jokowi? Kapan Presiden Jokowi akan membangun gedung SD Negeri Mbait di Agats, Asmat? [Agats, 19-10-2019].
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H