Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

SD Inpres Buetkwar, Potret Buruknya Pendidikan di Pedalaman Asmat

28 Juli 2019   15:07 Diperbarui: 28 Juli 2019   17:27 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pastor Vesto Maing rapat bersama ketua Bamuskam dan kader kampung Buetkwar. Dokpri.

Saya sudah lama tidur tidak ada mimpi

Tempat bangun mimpi sudah lama mati

Meja kosong

Bangku sunyi

Yang ada hanya suara babi

Untung sekarang ada yang peduli

Datang dari jauh untuk bantu kami bermimpi

Terima kasih sudah peduli

Kami janji tidak akan lupa diri dengan tidak berhenti mengejar mimpi

Seruan keempat anak Papua di kampung terpencil dalam sajak, "mimpi sudah lama mati" menjadi tamparan keras bagi segenap pendidik di Papua, secara khusus di Asmat. Sebab, para kepala sekolah dan para guru yang ditempatkan di pedalaman Asmat tidak mau pergi ke kampung-kampung untuk mengajar. Mereka memilih tinggal di kota Agats.

Para guru yang tidak mau pergi mengajar di kampung-kampung terpencil di Asmat secara sadar mengubur mimpi dan impian anak-anak Asmat. Anak-anak di pedalaman Asmat tidak bisa bermimpi lebih tinggi lantaran para guru telah mengubur masa depan mereka. Ketidakhadiran para guru di kampung sebagaimana di Buetkwar telah mematikan cita-cita dan masa depan anak-anak Asmat. Karena itu, demi masa depan anak-anak Asmat, para guru, terutama kepala sekolah harus betah tinggal di kampung dan membuka sekolah supaya anak-anak bisa mengakses pendidikan dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun