Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pater Dr. Neles Kebadabi Tebay, Pr Martir Perdamaian Papua

5 Mei 2019   10:54 Diperbarui: 22 Mei 2019   17:20 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya." (Yohanes 10:11).

 

Itulah pribadi Pater Dr. Neles Kebadabi Tebay, Pr. Ia sosok sederhana, rendah hati, terbuka dan murah senyum. Ia menjadi gembala yang baik bagi segenap rakyat Papua.

Pater Neles merupakan imam Katolik ideal bagi orang Papua. Ia mengenal orang Papua dengan baik. Sebagai putra Papua, ia sungguh-sungguh masuk ke dalam pergumulan hidup orang Papua, kaumnya yang sedang tertindas di atas negerinya yang kaya raya.

Ia masuk "ke dalam kandang" bangsanya yang mengalami diskriminasi, intimidasi dan kekerasan. Ia hadir di sana dan bergumul bersama kawanan dombanya. 

Di tengah pergumulan itulah, ia menemukan jalan menuju pembebebasan Papua dari berbagai konflik yang melilit hidup orang Papua yaitu jalan dialog. Ia yakin bahwa melalui dialog kawanan dombanya, bangsa Papua bisa mencapai padang rumput hijau dan tanah terjanji yang berlimpah susu dan madu.

Pater Neles mempersembahkan seluruh diri dan hidupnya untuk memperjuangkan dialog Jakarta-Papua. Melalui berbagai karya tulisnya, baik buku, artikel di media cetak maupun on line, ia menulis dan berbicara tentang penyelesaian konflik Papua melalui jalan damai.  

Ia yakin bahwa dialog merupakan jalan menuju penyelesaian konflik Papua. Karena itu, ia tidak pernah berhenti berbicara tentang dialog demi perdamaian Papua.

Keyakinannya akan dialog Jakarta-Papua sebagai jalan menuju penyelesain konflik Papua secara bermartabat membuat dirinya tidak gentar melewati berbagai badai dan gelombang yang datang silih berganti. 

Keyakinannya itu pula yang mengantar ia mempersembahkan diri dan seluruh hidupnya bagi domba-dombanya, bangsa Papua menuju pembebasan, terlepas dari belenggu penindasan dan konflik berkepanjangan yang telah menelan ribuan korban jiwa orang Papua.

***

Pater Dr. Neles Tebay, Pr, 11 Maret 2009. Dokpri.
Pater Dr. Neles Tebay, Pr, 11 Maret 2009. Dokpri.
Pagi itu, langit Papua cerah. Ribuan umat Nasrani memadati gereja-gereja di Papua untuk merayakan hari Minggu Palma. Iringan lagu, "Yerusalem lihatlah Rajamu. Hosana Putera Daud," membahana memecah kebisuan alam Papua. 

Segenap umat Nasrani memperingati Yesus memasuki kota Yerusalem. Mereka mengenangkan peristiwa bangsa Israel menyambut Yesus sebagai Raja, tatkala Ia memasuki kota Yerusalem.

Suasana gegap gempita perayaan hari Minggu Palma itu tiba-tiba senyap. Dari Barat Indonesia, datang kabar duka, "Berita duka dari Suster Rumah Sakit Carolus Jakarta bahwa Pater Neles Kebadabi Tebay, Pr sudah dipanggil Allah Bapa di Surga pada hari Minggu, 14/4/2019, pukul 12.05 WIT." 

Berita wafatnya Pastor Neles bagaikan petir di siang hari. Langit Papua seakan runtuh. Harapan akan masa depan Papua yang lebih baik lenyap.

Pater Neles Tebay, tokoh besar Bangsa Papua. Ketika konflik Papua dan Indonesia tidak kunjung menemukan titik terang, ia menginisiasi dimulainya dialog Jakarta-Papua. Dalam setiap kesempatan, ia mempromosikan dialog Jakarta-Papua. Ia berharap agar melalui dialog, konflik Papua dan Indonesia dapat diselesaikan secara damai, tanpa kekerasan.

Pada 11 Maret 2009, Pater Neles meluncurkan buku, "Dialog Jakarta Papua, sebuah Perspektif Papua," di kampus Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Fajar Timur, Abepura. Buku tersebut berisi gagasannya tentang dialog Jakarta-Papua. "Ide di dalam buku tersebut, berasal dari saya. Orang Papua siapa saja bisa menuliskan idenya tentang upaya membangun perdamaian di Papua," ungkapnya.

Pater Neles selalu mengatakan bahwa dialog Jakarta-Papua bukan solusi penyelesaian konflik Papua dan Indonesia. "Dialog bukan solusi. Dialog merupakan sarana untuk mempertemukan para pihak yang bertikai, rakyat Papua dan pemerintah Indonesia untuk duduk bersama dan membicarakan langkah-langkah konkret penyelesaian permasalahan Papua," tegasnya. 

Pater Neles, tokoh Nasional Papua, yang kehadirannya membawa kesejukkan di tengah Papua yang membara akibat konflik politik berkepanjangan. Ribuan orang Papua telah mati dalam berbagai operasi militer yang dilancarkan Indonesia. Demikian halnya, hak-hak dasar orang Papua di bidang ekonomi, sosial, budaya dan sipil politik terlupakan puluhan tahun.

Sebagai imam Katolik, Pater Neles mengambil sikap "lawan arus". Ia tidak diam menyaksikan kawanan dombanya dibantai di dalam kandangnya. Ia berjuang menjadi gembala yang berada di depan untuk melindungi domba-dombanya dari serangan serigala yang ganas. Usahanya penuh risiko. 

Tetapi, ia tetap berdiri tegak demi keselamatan kawanan dombanya. Keberaniannya untuk melindungi kawanan domba mengantarnya berjumpa dengan malaikat maut lebih cepat dari usianya.

Sebagai dosen di STFT Fajar Timur, Abepura, Pater Neles selalu menekankan pentingnya melaksanakan misi Kristus di tengah dunia. Gereja mengemban misi Kerajaan Allah yang berpihak pada kaum miskin, tertindas, orang sakit dan cacat. Gereja Papua mengemban misi Kristus, maka harus berani bersuara lantang menentang penderitaan orang Papua akibat kekerasan Negara.

"Yesus punya pilihan sangat jelas. Ia berpihak pada kaum papah, orang miskin, tertindas dan sakit. Yesus tidak berada di posisi netral. Sebab, posisi netral itu posisi yang abu-abu. Karena itu, Gereja harus berpihak pada orang miskin dan tertindas seperti Yesus," tegas Pater Neles pada setiap kesempatan berdiskusi dengan para mahasiswa calon pelayan Allah di tanah Papua.

Bagi Pater Neles, misi Kerajaan Allah harus diwujudkan dengan cara-cara damai. Sebab, kekerasan tidak bisa menyelesaikan masalah. "Memperjuangkan Keadilan dan Kebenaran harus dilakukan dengan cara-cara damai. Sebab, kekerasan hanya akan menimbulkan kekerasan baru dan manusia menjadi korban," ungkapnya.

Mengingat betapa mulia martabat pribadi manusia, Pater Neles selalu mengusahakan supaya berbagai permasalahan kemanusiaan Papua diselesaikan melalui cara-cara damai. Salah satu cara untuk mengupayakan perdamaian Papua yaitu melalui jalan dialog antara pemerintahan Indonesia di Jakarta dan orang Papua.

Selama sepuluh tahun terakhir (2009-2019), Pater Neles bersama timnya dalam Jaringan Damai Papua (JDP) telah berjuang supaya ada dialog Jakarta-Papua untuk menggali, menemukan dan menyelesaikan permasalahan Papua, tetapi sampai ajal menjemputnya, dialog tak kunjung terlaksana.

Keterlibatan Pater Neles dalam usaha perdamaian Papua tidak mudah. Ia berada dalam dua sisi bara yang setiap saat bisa menghanguskannya. Di satu sisi, ia selalu dicurigai sebagai agen intelijen Indonesia. Di sisi lain, ia pun dicurigai aktor gerakkan Papua Merdeka. 

Di tengah berbagai kecurigaan yang disematkan pada dirinya itu, ia tetap menghadirkan diri sebagai juru damai, tanpa terprovokasi oleh berbagai tuduhan tersebut. Sebab, ia yakin bahwa tidak ada konflik apa pun yang tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara damai.

Perjuangan Pater Neles untuk mempertemukan para pihak yang bertikai, pemerintah Indonesia dan rakyat Papua untuk duduk di meja dialog belum berhasil karena para pihak masih bertahan pada pendiriannya masing-masing. Bagi Indonesia, Papua sudah final di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Sedangkan, bagi orang Papua, sejarah integrasi Papua ke dalam NKRI, terutama Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) 1969 adalah cacat hukum karena tidak dilaksanakan sesuai ketentuan satu orang satu suara. Karena itu, harus ada pelurusan sejarah orang Papua.

Selama ini, pemerintah Indonesia melihat permasalahan Papua dari sisi yang berbeda dengan orang Papua sehingga mengedepankan pendekatan pertahanan dan keamanan. Orang Papua menuntut supaya permasalahan Papua diselesaikan secara menyeluruh mulai dari sejarah mereka. 

Tetapi, Indonesia justru mulai dengan mengirim aparat keamanan berlimpah ke Papua. Kemudian, atas nama pemerataan pembangunan, pemerintah Indonesia belakangan bergiat membangun infrastruktur jalan, jembatan, pelabahun dan bandara di Papua.

Bahkan atas nama keamanan dan pembangunan, pemerintah Indonesia melegalkan operasi militer di kabupaten Nduga untuk mengejar Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) yang bertanggung jawab atas pembunuhan pekerja jalan trans Papua di Nduga pada 2 Desember 2018 silam. Operasi militer ini telah menelan korban jiwa warga sipil. Ribuan jiwa lainnya harus mengungsi ke tengah hutan.

Dalam kondisi demikian, dialog Jakarta-Papua yang diperjuangkan oleh Pater Neles seperti berada dalam ruang gelap. Sebab, setiap kebijakan pemerintah pusat di Jakarta terhadap Papua selalu lahir dari stigma negatif: separatis, pemberontak, pengacau keamanan sehingga harus dibasmi sampai ke akar-akarnya. Dalam kondisi semacam ini, dialog Jakarta-Papua mustahil dapat dilaksanakan.

Dialog Jakarta-Papua mengandaikan adanya sikap terbuka, saling percaya, saling menerima dan menghormati sebagai pribadi manusia yang bermartabat sama. Pemerintah Jakarta harus melihat orang Papua sebagai bagian dari hidup mereka, bukan musuh yang harus dimusnahkan dari muka bumi. Apabila pemerintah Indonesia berprasangka buruk terhadap orang Papua dan menerapkan pendekatan militer, apakah orang Papua akan tetap menaruh kepercayaan kepada Indonesia?

Pater Neles dalam setiap kesempatan mengatakan bahwa segala bentuk prasangka buruk harus ditiadakan demi dialog yang adil dan jujur. Orang harus terbebas dari segala bentuk prasangka sehingga bisa duduk bersama untuk membicarakan masa depan Papua supaya menjadi lebih baik.  

Papua tidak bisa dibangun di atas dasar prasangka buruk. Papua harus harus dibangun di atas dasar penghormatan terhadap martabat pribadi manusia orang Papua, ras melanesia. Orang Papua harus diterima dan dihormati seturut martabatnya yang luhur, tanpa diskriminasi dan stigma apa pun. 

Tanpa adanya penghormatan terhadap orang Papua, pembangunan yang dilakukan di Papua tidak akan berdampak apa pun terhadap orang Papua dan masa depannya.

Kini, Pater Neles telah tiada. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi rakyat Papua. Ia pergi sebelum menyaksikan pemerintah Indonesia dan rakyat Papua duduk di meja dialog. Bagaimana nasib dialog Jakarta-Papua di masa depan tanpa Pater Neles? Siapakah akan meneruskan perjuangannya mendorong dialog Jakarta-Papua?

****

Secara fisik, Pater Neles telah kembali ke Penciptanya. Jasadnya dikebumikan di kompleks STFT Fajar Timur, Abepura. Tetapi, roh dan semangat pengorbanannya tinggal bersama segenap rakyat dan semesta Papua. Karena itu, setiap pribadi, orang Papua dan non-Papua yang tinggal di Papua dan seluruh dunia bisa meneruskan semangat Pater Neles melalui tindakan nyata dalam mendorong dimulainya dialog Jakarta-Papua untuk menyelesaikan konflik Papua.

Apa pun alasannya, dialog harus dikedepankan dalam penyelesaian konflik Papua. Para pihak yang bertikai, rakyat Papua dan pemerintah Indonesia perlu duduk di meja dialog. Para pihak harus berunding. Tanpa dialog, upaya menuju perdamaian Papua tidak akan pernah terwujud. 

Pada saat bersamaan, korban jiwa orang Papua akan terus bertambah. Karena itu, dialog antara pemerintah Jakarta dan rakyat Papua harus lekas dilakasanakan.

Semoga kemartiran Pater Neles dalam membuka jalan dialog damai antara pemerintah Indonesia dan rakyat Papua menggugah para pihak yang sedang berkonflik untuk segera duduk di meja dialog dan berunding guna menyelesaikan konflik Papua. 

Sebab, hanya melalui dialoglah, para pihak akan menemukan titik terang permasalahan Papua dan bersama-sama mewujudkan perdamaian Papua dalam semangat kejujuran, keadilan dan kebenaran. [Agats, 3 Mei 2019]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun