Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pater Dr. Neles Kebadabi Tebay, Pr Martir Perdamaian Papua

5 Mei 2019   10:54 Diperbarui: 22 Mei 2019   17:20 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pater Dr. Neles Tebay, Pr, 11 Maret 2009. Dokpri.

Dalam kondisi demikian, dialog Jakarta-Papua yang diperjuangkan oleh Pater Neles seperti berada dalam ruang gelap. Sebab, setiap kebijakan pemerintah pusat di Jakarta terhadap Papua selalu lahir dari stigma negatif: separatis, pemberontak, pengacau keamanan sehingga harus dibasmi sampai ke akar-akarnya. Dalam kondisi semacam ini, dialog Jakarta-Papua mustahil dapat dilaksanakan.

Dialog Jakarta-Papua mengandaikan adanya sikap terbuka, saling percaya, saling menerima dan menghormati sebagai pribadi manusia yang bermartabat sama. Pemerintah Jakarta harus melihat orang Papua sebagai bagian dari hidup mereka, bukan musuh yang harus dimusnahkan dari muka bumi. Apabila pemerintah Indonesia berprasangka buruk terhadap orang Papua dan menerapkan pendekatan militer, apakah orang Papua akan tetap menaruh kepercayaan kepada Indonesia?

Pater Neles dalam setiap kesempatan mengatakan bahwa segala bentuk prasangka buruk harus ditiadakan demi dialog yang adil dan jujur. Orang harus terbebas dari segala bentuk prasangka sehingga bisa duduk bersama untuk membicarakan masa depan Papua supaya menjadi lebih baik.  

Papua tidak bisa dibangun di atas dasar prasangka buruk. Papua harus harus dibangun di atas dasar penghormatan terhadap martabat pribadi manusia orang Papua, ras melanesia. Orang Papua harus diterima dan dihormati seturut martabatnya yang luhur, tanpa diskriminasi dan stigma apa pun. 

Tanpa adanya penghormatan terhadap orang Papua, pembangunan yang dilakukan di Papua tidak akan berdampak apa pun terhadap orang Papua dan masa depannya.

Kini, Pater Neles telah tiada. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi rakyat Papua. Ia pergi sebelum menyaksikan pemerintah Indonesia dan rakyat Papua duduk di meja dialog. Bagaimana nasib dialog Jakarta-Papua di masa depan tanpa Pater Neles? Siapakah akan meneruskan perjuangannya mendorong dialog Jakarta-Papua?

****

Secara fisik, Pater Neles telah kembali ke Penciptanya. Jasadnya dikebumikan di kompleks STFT Fajar Timur, Abepura. Tetapi, roh dan semangat pengorbanannya tinggal bersama segenap rakyat dan semesta Papua. Karena itu, setiap pribadi, orang Papua dan non-Papua yang tinggal di Papua dan seluruh dunia bisa meneruskan semangat Pater Neles melalui tindakan nyata dalam mendorong dimulainya dialog Jakarta-Papua untuk menyelesaikan konflik Papua.

Apa pun alasannya, dialog harus dikedepankan dalam penyelesaian konflik Papua. Para pihak yang bertikai, rakyat Papua dan pemerintah Indonesia perlu duduk di meja dialog. Para pihak harus berunding. Tanpa dialog, upaya menuju perdamaian Papua tidak akan pernah terwujud. 

Pada saat bersamaan, korban jiwa orang Papua akan terus bertambah. Karena itu, dialog antara pemerintah Jakarta dan rakyat Papua harus lekas dilakasanakan.

Semoga kemartiran Pater Neles dalam membuka jalan dialog damai antara pemerintah Indonesia dan rakyat Papua menggugah para pihak yang sedang berkonflik untuk segera duduk di meja dialog dan berunding guna menyelesaikan konflik Papua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun