Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Narasi Gizi Anak-anak Asmat

18 Februari 2019   13:34 Diperbarui: 18 Februari 2019   16:44 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapa Paskalis dan anaknya di kampung Yepem, Distrik Agats. Dokpri.

Ketika pemerintah mengambilalih peran-peran keluarga semacam ini, di manakah daya juang suami sebagai kepala keluarga? Apakah laki-laki Asmat sudah tidak bisa mencari makanan bergizi untuk istri dan anak-anak Balitanya?

Mengingat anak-anak merupakan generasi penerus masa depan kampung, pemerintahan kampung harus terlibat dalam setiap usaha pemberdayaan warganya, termasuk memperhatikan gizi ibu hamil dan anak-anak. 

Pemerintahan kampung harus mendapatkan pelatihan dan pendampingan khusus terkait gizi ibu hamil dan anak Balita supaya mereka memberikan perhatian, baik melalui pendanaan maupun pembinaan berkelanjutan.

Di setiap kampung juga ada ibu-ibu PKK. Keberadaan ibu-ibu PKK harus menjadi tonggak gerakan pro-gizi ibu hamil dan anak-anak Balita. Mama-Mama di kampung sendiri harus mengorganisir diri mereka untuk kesehatan diri mereka dan anak-anak mereka. Pada titik ini, mereka membutuhkan pendampingan, bukan sekedar memberikan makanan saja.

Usaha perbaikan gizi ibu hamil dan anak Balita tanpa melibatkan pemerintahan kampung merupakan suatu kesia-siaan belaka. Sebab, pemerintahan kampunglah yang mempunyai warga. 

Pemerintahan kampung memiliki tanggung jawab terdepan terhadap generasinya. Karena itu, setiap pihak yang hendak melaksanakan program gizi untuk ibu hamil dan anak Balita harus melibatkan pemerintahan kampung sejak awal perencanaan sampai dengan pelaksanaannya sehingga  pemerintahan kampung tidak hanya menjadi penonton saja, tetapi ikut terlibat penuh dalam seluruh proses tersebut.

Peran Adat dan Gereja dalam Perbaikan Gizi 
Orang Asmat masih memegang teguh adat. Mereka juga anggota Gereja, baik Katolik maupun Protestan yang masih percaya dan mendengarkan seruan Pastor dan Pendeta. Karena itu, berbagai program perbaikan gizi untuk ibu hamil dan anak-anak di Asmat harus melibatkan tua-tua adat dan Gereja (Pastor dan Pendeta).

Secara spesifik, masyarakat di kampung-kampung berada dalam marga (fam). Di setiap marga (fam) ada tua-tua adat yang duduk di dalam rumah adat Jew sebagai wayir. 

Para tua adat ini bertanggung jawab penuh atas kelangsungan hidup marga (fam). Karena itu, tua-tua adat harus terlibat dalam berbagai usaha demi kelangsungan marga (fam) melalui perbaikan gizi ibu hamil dan anak-anak Asmat.

Selain itu, warga kampung yang terbagi atas berbagai marga (fam) tersebut merupakan anggota Gereja, baik Katolik maupun Protestan. Mereka telah dibaptis oleh Pastor atau Pendeta. 

Mereka adalah warga Gereja, yang digembalakan oleh para Pastor dan Pendeta. Karena itu, Pastor dan Pendeta bertanggung jawab atas masa depan jemaatnya sehingga harus terlibat dalam setiap usaha perbaikan gizi bagi ibu hamil dan anak-anak Asmat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun