Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

AIDS Jadi Ancaman Serius bagi Siswa/i di Asmat

21 Desember 2018   07:51 Diperbarui: 21 Desember 2018   09:03 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu siswa SMA YPPK Yan Smit Agats sedang bertanya tentang penularan HIV dan AIDS pada saat sosialisasi dan diskusi HIV dan AIDS di SMA YPPK Yan Smit Agats, Jumat, 9 November 2018. Dok. Pribadi.

Asmat terletak di dataran rendah Papua Selatan. Tanah rawa berlumpur Asmat ditumbuhi berbagai jenis mangrove. Ratusan sungai besar dan kecil membelah tanah lumpur Asmat menjadi pulau-pulau kecil. Di sanalah, di dusun, orang Asmat mengambil makanan: sagu, ikan dan sayur-mayur.  

Kekayaan sumber daya alam Asmat menarik ribuan orang datang ke Asmat. Kehadiran orang dari luar ke Asmat bagai pedang bermata dua. Mereka menjadi berkat. Mereka ikut serta membangun Asmat.

Tetapi, ada pula yang menjadi kutuk. Mereka membawa penyakit AIDS bagi orang Asmat.

Di Agats, di warung makan di Jl. Muyu dan Ayam kecil, termasuk di cafe-cafe ada perempuan penghibur. Mereka melayani lelaki berhidung belang yang datang silih berganti. Kehadiran para pemuas berahi menjadi ancaman serius bagi orang Asmat. Tetapi, siapa mau peduli?

Berangkat dari kondisi prostitusi di Agats dan lambannya gerakkan pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS di Asmat, PSE Keuskupan Agats, bersama SKP Keuskupan Agats dan KOMPAK LANDASAN mendorong SMP dan SMA se-kota Agats menggelar sosialisasi dan diskusi HIV dan AIDS di setiap sekolah secara rutin setiap bulan.

Selain itu, ada pula "Aksi Seribu Rupiah" di kalangan siswa/i untuk mendukung berbagai kegiatan HIV dan AIDS di sekolah masing-masing.  

Pada Jumat, 9 November 2018, Komunitas Peduli AIDS Asmat menggelar sosialisasi dan diskusi di SMA YPPK Yan Smit Agats. Kepala SMA YPPK Yan Smit Agats, Constantina Ranolat menyambut gembira kegiatan sosialisasi dan diskusi HIV dan AIDS di sekolahnya.

"Saya sangat berharap anak-anak tidak terjurumus ke dalam perilaku seks bebas yang berisiko tertular HIV dan AIDS. Anak-anak punya perjalanan masih panjang.

Setelah SMA anak-anak meneruskan ke perguruan tinggi sampai meraih cita-cita kalian. Karena itu, saya berharap anak-anak bisa menggunakan waktu masa muda ini dengan baik untuk mempersiapkan masa depan kalian," tegas Constantina Ranolat saat membuka kegiatan tersebut.

Ketua PSE Keuskupan Agats, Aji Sayekti sedang memberikan materi HIV dan AIDS kepada siswa/i SMA YPPK Yan Smit Agats, 9 November 2018. Dok. Pribadi.
Ketua PSE Keuskupan Agats, Aji Sayekti sedang memberikan materi HIV dan AIDS kepada siswa/i SMA YPPK Yan Smit Agats, 9 November 2018. Dok. Pribadi.
Ketua Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Agats, Aji Sayekti dalam pemaparan materi HIV dan AIDS di hadapan siswa/i SMA YPPK Yan Smit Agats mengatakanan bahwa HIV dan AIDS menular melalui hubungan seksual, jarum suntik, transfusi darah dan ibu kepada bayi yang menyusui.

"Kalau orang sudah terinfeksi HIV dan AIDS harus segera mengomsumsi obat ARV supaya kondisi kesehatannya tetap terjaga. Obat ARV menekan jumlah virus dalam tubuh orang yang sudah terinfeksi HIV," tutur Aji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun