Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Catatan Bruder Elias Logo OFM bersama Petani di Ayam, Distrik Akat, Asmat

23 Oktober 2018   10:36 Diperbarui: 23 Oktober 2018   11:43 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pratek bersama setiap kelompok tani di kebun masing-masing selama 23 hari mulai hari Selasa 21 Agustus 2018-Sabtu 15 September 2018 tidak termasuk hari minggu dan perjalanan pulang-pergi. Sehari, dua kali kunjungan di dua kelompok tani, yaitu pagi jam 08.00-12.30 dan sore jam 15.00--17.30. Evaluasi seminggu sekali pada setiap hari Sabtu pukul 16.00 WIT sampai selesai.

Pengalaman Pendampingan

dokpri
dokpri
Dalam dunia usaha bisnis atau usaha tani modal utama adalah orang atau semangat seseorang, maka usaha bisnis atau usaha tani yang diusahakan akan berhasil. Pada masyarakat peramu di Distrik  Akat, khususnya 10 kelompok tani yang dibentuk dan didamping mempunyai semangat dan  daya juang yang tinggi. Mereka memiliki respon sangat positif, maka ada harapan di masa depan untuk memenuhi kebutuhan sayur-sayuran rumah tangga melalui budi daya sayuran sayuran dan juga memenuhi kebutuhan pasar di kota Agats, Kabupaten Asmat.

Penduduk Distrik Akat bermata pencarian peramu. Kita tidak menjadikan mereka bermata pencarian petani. Sebab potensi alam sangat melimpah ruah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari: ikan, sagu, sayur dedaunan di hutan tersedia.

Tujuan kita adalah menawarkan dan menambahkan pendapat agar kondisi gizi buruk yang menjadi sorotan di Asmat tidak terulang lagi. Pihak KOMPAK LANDASAN Papua melaksanakan program pertanian organik untuk memenuhi dan memperbaiki gizi buruk. Cara untuk menolong masyarakat kita melalui pola pertanian organik yaitu tanam sayur-sayuran untuk memenuhi kebutuhan akan gizi di tubuh kita. Tetapi juga untuk meningkatkan pendapatan kebutuhan rumah tangga di setiap kelurga petani.

Kita mempunyai keyakinan bahwa orang Asmat tidak ada yang tidak bisa dilakukan. Semua dapat mereka lakukan karena orang Asmat sangat terkenal mengukir kayu sampai di dunia internasional. Kayu yang keras saja mereka bisa ukir tanpa gambar atau denah. Apa lagi tanah yang lembek dan halus tidak mungkin mereka tidak bisa mengolahnya.  

Orang Asmat bisa mengolah tanah yang penting diberikan pelatihan teori yang tepat dan pratek yang tepat pula agar mereka mengerti dan mengerjakannya secara benar. Di situlah kenangan yang baik buat mereka. Mereka akan menerima kita apa adanya. Karena itu, yang penting di sini bagi petani adalah soal teknik tepat guna agar setiap komoditi tanaman sayur-sayuran dapat ditanam dengan teratur, terutama cara mengerjakan seleksi benih/bibit, drainase, bedeng, pemupukan, penaburan benih, jarak tanam, pemeliharaan, panen, pemasaran dan analisa usaha tani.

Dalam konteks Asmat, cara bercocok tanam masyarakat perlu didampingi terus-menerus oleh orang yang  mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang pertanian hortikultura (sayur-sayuran organik) agar mereka juga bekerja dengan cara tepat guna di dusun atau kebun masing masing. Pembukaan lokasi dan drainase sudah dibantu dan dikerjakan oleh pihak lain dan oleh mereka sendiri yang perlu dilengkapi oleh pendamping.

Saat ini drainase bedeng mengarah pada drainase umum agar keasaman tanah di setiap bedeng menurun dan pH tanah naik. pH tanah di Akat, rata rata 3-5 dan jenis tanahnya gambut (humus). Setiap bedeng tanaman sayur-sayuran berukuran tidak sama, maka dibuat ukuran normal yaitu lebar 1 meter dan panjang 10 meter (1m x 10m) dengan ukuran parit 70 cm x 10 meter. Jalan kontrol di kebun lebarnya 70 cm-3meter dan panjang disesuaikan dengan lokasi. Jarak tanaman sayur-sayuran berbeda-beda, tidak teratur, maka perlu diajarkan dan diberi contoh di setiap kelompok tani agar mereka bisa  meneruskannya di kebun mereka masing masing.

Tanaman sayur-sayuran, ada yang ditanam sesudah semai dan koker seperti cabe, tomat, terong, kol, petsai granat. Ada yang ditanam secara langsung di bedeng dengan cara digaris dengan kayu atau jari seperti sawi tosakan, bayam, kangkung, kacang panjang, pari dan labu walu.

Pendampingan teknik tanam dan jarak tanam sayur-sayuran kepada 10 kelompok tani ini sudah dipraktekkan di kebun setiap kelompok tani. Kita berharap ke depan, mereka bisa menanam sayur-sayuran di kebun pribadi  sesuai dengan teknik yang telah diberikan selama pelatihan dan pendampingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun