Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Asmat, Warisan Dunia yang Terabaikan

17 April 2017   09:55 Diperbarui: 17 April 2017   23:01 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa peduli pada situasi orang Asmatini? Tidak banyak yang peduli. Orang datang ke Asmat hanya untuk mengais rezekidi atas penderitaan orang Asmat. Pemerintah sekedar melakukan tugasnya. Paraguru sekedar mengajar, bahkan banyak yang tidak masuk kelas. Petugas kesehatansekedar hadir dan melakukan pelayanan seadanya. Para pedagang mencarikeuntungan berlipat ganda. 

Pesta budaya, yang diinisiasi olehGereja Katolik Keuskupan Agats dengan dukungan dana pemerintah Kabupaten Asmathanya menjadi ajang melupakan penderitaan orang Asmat. Orang bersukacita diatas ketidakberdayaan orang Asmat. Orang menikmati ukiran orang Asmat danmelupakan manusia Asmat yang menghasilkan ukiran tersebut. 

Dalam situasi semacam ini, segenappengagum budaya Asmat, di mana saja berada diundang untuk memberikan perhatiankepada orang Asmat. Perhatian pertama dan utama adalah peningkatan mutupendidikan dasar bagi anak-anak Asmat. Anak-anak Asmat perlu mendapatkanpendidikan dasar yang bermutu sehingga mereka dapat bersaing dengan anak-anakdi wilayah lain di negeri ini. Selain itu, anak-anak Asmat juga perlu dibekalidengan pendidikan dan keterampilan mengukir dan menganyam sehingga tidak punahditelan waktu dan kemajuan zaman ini.

(Agats, 17 April 2017;pukul 10.51 WIT).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun