Mohon tunggu...
Petrus Rabu
Petrus Rabu Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Harapan adalah mimpi dari seorang terjaga _Aristoteles

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perahu Harapan di Laut Raja Ampat

27 Januari 2025   05:05 Diperbarui: 27 Januari 2025   05:15 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI (Sumber:  pixabay.com) 

Pak Umar tersenyum hangat. "Perahu ini mungkin tua, tapi di atasnya, kita melayarkan lautan harapan. Tidak ada yang lebih indah dari melihat kalian berhasil."

Siti, Arman, dan Nisa memeluk ayah mereka dengan penuh rasa syukur. Laut Raja Ampat yang tenang menjadi saksi abadi bahwa harapan, kerja keras, dan cinta keluarga mampu mengatasi segala badai.

Dan di balik setiap tantangan, selalu ada peluang untuk bangkit dan memulai kembali. Perahu tua itu, meski usang, tetap melayarkan mimpi-mimpi besar yang terus hidup dalam hati mereka.

CATATAN:  Nama-nama yang digunakan dalam cerita ini adalah fiktif dan tidak menggambarkan individu sebenarnya. Segala kesamaan nama atau kejadian hanyalah kebetulan belaka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun