Bagi kebanyakan orang gagal adalah hal yang memalukan dan menyakitkan. Bahkan tak jarang orang frustrasi dan putus asa ketika mengalami kegagalan-kegagalan  dalam hidupnya.
Sebaliknya keberhasilan membuat orang berbangga, bersuka cita, bersenang-senang. Karena itu tak jarang orang mensyukuri atas keberhasilannnya baik dibidang ekonomi, pendidikan maupun sosial. Bahkan hingga ke hal-hal yang bersifat agama dan kepercayaan, termasuk cinta.
Contoh dalam doa-doa orang sering bersyukur atas keberhasilannya dalam seluruh aspek kehidupannya tapi sangat jarang orang bersyukur atas kegagalan dan kepahitan dalam hidupnya. Orang lebih memilih diam dan mengasingkan diri. Bahkan tak jarang menyalah sang pemberi hidup dan berkat.
Memang banyak kali kita mendengarkan pepatah atau petuah yang mengatakan bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Namun itu tak cukup.Â
Petuah itu  tak mampu membangkitkan jiwa, energi dan semangat untuk menerima dengan mudah kegagalan hidup. Pepatah itu tak mempan membuat orang bangkit dari kegagalan dan keterpurukan.Â
Masih banyak yang menganggap sebelah mata soal kegagalan. Kebanyakan orang tidak melihanya dari sisi positif. Yah itukah sisi kemanusian Kita.
Sebagian orang masih terpaku pada paradigma dan cara pandang yang melihat kegagalan sebagai hal yang negative dalam Hidup. Masih banyak orang melihat kegagalan sebagai hal yang memalukan karena berhubungan dengan kemampuan dan kapasitas diri.
Pada prinsipnya manusia bukanlah makluk yang sempurna. Manusia adalah makluk yang memiliki keterbatasan dan kekurangan. Kekurangan dan keterbatasan itu adalah bagian penting dari kemanusian kita.Â
Oleh karena itu, jika kita merayakan dan mensyukuri keberhasilan dengan acara luar biasa. Lalu kenapa kita tak mensyukuri kegagalan itu atau kemunduran dalam kehidupan ini. Bukankah itu bagian yang membuat kita ada.
Setiap perjuangan tak selamanya berakhir dengan keberhasilan. Setiap perjalanan tak selamanya berakhir bahagia.Â
Kegagalan itu sebagai pelajaran penting bagaimana kita menata hidup, menata kerja, menata perjuangan dan menata pola hubungan.Â
Karena itu, saya lebih condong dengan pepatah yang mengatakan bahwa kegagalan adalah guru yang baik untuk kita menimbah ilmu, pelajaran dan pengalaman guna meraih hari esok yang lebih baik.
Banyak kisah orang sukses didunia sejati berawal dari sebuah pengalaman kecil tentang kegagalan atau kepahitan. Kegagalan dan kepahitan itu menjadi cambuk dan pelecut semangat perjuangan.Â
Kegagalan itu memiliki kekuatan besar dalam sejarah perjalanan manusia, tidak saja sebagai individu tetapi juga sebagai kelompok masyarakat.Â
So, syukurin jika anda pernah gagal. Â Belajarlah dari kegagalan itu meraih hari esok yang lebih baik, lebih sempurna seturut bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Maaf ini bukan mengurui tapi itulah realita yang pernah saya lihat. Bagi orang yang sukses, teruslah bertahan dengan kesuksesan itu, bagi saya dan sahabat yang lagi berjuang, marilah kita terus berjuang. Syukurin semua keterbatasan dan kegagalan sambil menata hidup untuk hari esok yang lebih baik.
Waktu dan hidup terlalu singkat jika dimanfaatkan untuk meratapi masa lalu. Pandanglah kedepan dengan menata langkah untuk meraih harapan dan cita-cita dihari esok.Â
January, 29-2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H