Mohon tunggu...
Petrus Rabu
Petrus Rabu Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Harapan adalah mimpi dari seorang terjaga _Aristoteles

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Inilah Keunikan Lain dari Raja Ampat

21 Januari 2019   16:13 Diperbarui: 21 Januari 2019   17:54 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Facebook Albert Kaihatu

Raja Ampat di Papua Barat merupakan salah kabupaten yang memiliki keunikan dan kekhasannya tersendiri. Daerah yang menjadi otonom dan dimekarkan dari Kabupaten Sorong pada tahun 2002 ini tidak saja kaya dengan pesona wisata tetapi juga memiliki potensi perikanan yang sangat luar biasa.

Terdapat beberapa keunikan di bidang perikanan yang mungkin tidak dijumpai di wilayah mana pun di Indonesia.

Memberi Makan Ikan

sumber foto: Travel. Kompas.Com
sumber foto: Travel. Kompas.Com

Cerita memberi makan ikan atau feeding fish mungkin sudah sering kita dengar. Aktivitas memberi makan ini telah menjadi salah satu daya tarik wisata di kabupaten yang juga dikenal sebagai surganya para penyelaman bawah Laut. Hampir di semua dermaga Kampung masyarakat atau di resort-resort yang tersebar di Raja Ampat kita bisa jumpai sejumlah aktivitas memberi makan ikan.

Sebut saja misalnya di Waiwo Dive Resort atau di Afu Resort, dua resort pengusaha lokal yang dekat dan berada disebelah barat Kota Waisai, kita akan jumpai aktivitas memberi makan Ikan.

Jika ingin mendapatkan sensansi yang lebih mengoda lagi, kita bisa berkunjung kampung-kampung terdekat. Disana dibawah jembatan atau dermaga kampung kita dengan leluasa menyaksikan ribuan ekor ikan berwarna-warni dengan berbagai ukuran.

Anehnya ikan-ikan ini begitu jinak. Bahkan bisa makan dari tangan kita. Layaknya kita memberi makan Ikan dikolam rumah kita.

Selain Kampung Sawingray, masih di Distrik Meonsmanswar, tepatnya di Kampung Arborek kita juga menjumpai hal serupa. Disitu kita juga menjumpai wisata memberi makan ikan.

Ada juga kampung Swandarek yang berada sisi selatan Pulau Meosmanswar. Di kampung yang ditempuh kurang lebih 50 menit dengan menggunakan speedboat dari Kota Waisai ini terdapat hamparan terumbu karang yang beranek ragam warna dan bentuk. Di kampung ini masyarakat dengan mudahnya memberi makan Ikan. Bahkan ikan-ikan berukuran besar pun ikut nimbrung.

Cigi/Mancing atau Menarik Ikan

Sumber foto: Facebook Albert Kaihatu
Sumber foto: Facebook Albert Kaihatu

Selain wisata memberi makan ikan lautan lepas. Hal unik yang lain juga adalah memancing ikan  dari dermaga.

Kenapa ini unik? Di Raja Ampat masyarakat begitu mudah mendapatkan ikan. Jika ingin mendapatkan ikan tidak perlu bersusah payah ke lautan lepas.Tidak perlu harus mengeluarkan bahan bakar. Tidak perlu bersusah payah menghadap angin dan ombak.

Tapi cukup di duduk santai  di dermaga sambil menurunkan mata kail. Lalu menarik. Hasilnya pun tergantung berapa mata kail yang turunkan. Semakin banyak maka ikan yang didapat. Tidak perlu menunggu lama dan bersabar layak kita mancing di laut lepas. Tapi dalam hitungan detik kita bisa mendapatkan ikan.

Aktivitas Cigi Ikan (foto:facebook Albert Kaihatu)
Aktivitas Cigi Ikan (foto:facebook Albert Kaihatu)
Di Raja Ampat, masyarakat mengenalnya dengan istilah cigi (mengangkat/memancing ikan). Ada pun jenis ikan yang dicigi adalah ikan oci sejenis ikan Sardinella Aurita. Yang berenanga bergerombolan dengan jumlah yang banyak. Aktivitas cigi ikan oci ini hampir terdapat disemua kampung di Raja Ampat. Mungkin karena laut Raja Ampat kaya dengan berbagai jenis ikan.

Balobe Ikan

Balobe Ikan di Teluk Mayalibit (Sumber: Rare.org)
Balobe Ikan di Teluk Mayalibit (Sumber: Rare.org)

Lain lagi di Teluk Mayalibit salah distrik di Raja Ampat. Untuk menangkap Ikan masyarakat disana cukup dengan balobe atau timba ikan.

Jenis ikan yang tangkap dengan cara balobe tersebut adalah ikan lema atau  Rastrilliger spp atau yang biasa disebut dengan nama Ikan Kembung. Hanya saja menimba ikan lema ini setiap bulan pada bulan gelap karena ikan Ihanya naik ketika bulan gelap.

Biasanya ketika bulan gelap tiba,  nelayan di Distrik Teluk Mayalibit berbondong-bondong ke laut untuk 'balobe' menimba ikan lema. Dengan jumlah tangkapan sekitar 500 - 1000 ekor/nelayan.

Nelayan kelaut dengan menggunakan perahu dan menaruh lampu beserta seng pemeleh yang ditaru dibagian depan perahu agar cahaya lampu petromax ini hanya berfokus pada satu arah dan cahayanya tidak menyebar.

Nelayan akan mendayung perahunya ke tengah laut, dan akan berputar-putar disekitar lokasi yang berarus, dan akan mendayung terus sampe ikan lema naik di atas permukaan air laut tepatnya di bawah perahu nelayan. Ikan Lema ini tertarik dengan cahaya lampu yang digunakan oleh nelayan. Cahaya lampu ini digunakan oleh nelayan untuk menarik perhatian ikan lema untuk mendekati perahu mereka. ketika ikan lema sudah naik sampai mendekati perahu nelayan, maka nelayan kemudian akan menggiring gerombolan ikan lema ini ke tempat-tempat timba ikan lema.

Tempat timba ikan lema ini mereka buat dari batu yang disusun sedemikian rupa sehingga mereka dapat menggiring ikan lema untuk masuk ke tempat timba ikan lema tersebut.

Setelah ikan lema yang digiring ini masuk ke dalam tempat timba atau tumpuan batu tersebut, maka nelayan langsung turun dan menimba ikan lema dengan tanggul atau serok yang panjangnya sekitar 1 meter. Masyarakat hanya menimba ikan tersebut seperti menimba air pakai gayung dan ini dilakukan dari dulu hingga sekarang.

Inilah beberapa keunikan lain dari Raja Ampat. Jadi Raja Ampat tidak saja kaya panorama alamnya tetapi memiliki kekayaan dan budaya khas di perikanan. 

Kekayaan ini terus didorong pemda Raja Ampat sebagai destinasi wisata dan menjadi daya tarik wisata di Raja Ampat.

Penulis Tinggal di Waisai-Ibukota Kabupaten Raja Ampat 

*****

Sumber: 

 - www.rare.org :  Balobe Timba Ikan Lema di Teluk Mayalibit 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun