Bagi sebagian orang  atau pun pembaca nama "Teluk Mayalibit" mungkin saja asing didengar. Tetapi bagi orang yang sudah pernah ke Raja Ampat tentu tidak. Â
Teluk Mayalibit merupakan kawasan wisata yang terletak di Distrik Teluk Mayalibit-Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat. Keberadaan kawasan wisata ini memang tak sebooming nama Obyek Wisata Kepulauan Wayag, Piaynemo, Pasir Timur, Kampung Wisata Arborek, atau sejumlah kawasan wisata di Wilayah Misool. Tetapi jangan salah. Teluk Mayalibit memiliki keistimewa dan kekhasannya tersendiri, yang mungkin tidak didapat di kawasan-kawasan yang tenar di Raja Ampat.Â
Mengisi liburan Pertengahan Desember 2017 kemarin, saya dan beberapa teman kembali untuk merasakan sensasi keindahan alam Teluk Mayalibit.
Berwisata ke Teluk Mayalibit dengan mengambil titik start Waisai-Ibukota Kabupaten Raja Ampat sangatlah muda. Ada dua jalur yang bisa digunakan untuk menjangkau kawasan tersebut. Jalur darat dan jalur laut. Saat ini jalur darat merupakan jalur yang digemari wisatawan selain karena biaya yang murah tetapi juga mudah diakses. Hanya dengan menyewa kendaraan roda dua dan roda empat wisatawan bisa sampai di teluk Mayalibit.Â
Selain jalur darat, wisatawan bisa juga melalui jalur laut, tentunya dengan menggunakan speedboat atau long boat. Akhirnya dengan menggunakan kendaraan roda empat, saya dan keluarga pun mengambil waktu untuk berjalan-jalan ke Teluk Mayalibit saat itu Karena perjalanan itu selain berwisata tetapi juga melakukan  kunjungan keluarga ke salah keluarga di Warsamdin.Â
Kampung Warsamdin sendiri merupakan gerbang masuk untuk menikmati exotisnya alamnya Teluk Mayalibit. Setelah makan siang, akhirnya saya dan keluarga pun berangkat. Di sepanjang perjalanan yang jaraknya kurang lebih 21 Km tersebut kami banyak menyaksikan pemandangan yang menarik. Pepohonan rindang sepanjang perjalanan itu benar-benar memanjakan mata.Â
Selain menikmati panorama alam yang masih asli tersebut, kami juga menyaksikan geliat aktivitas ekonomi masyarakat disepanjang perjalanan yang memakan waktu 45 menit tersebut. Ada yang bercocok tanam, ada yang sibuk dengan cetak batu tela. Sejumlah kios kecil menghiasi kiri kanan jalan yang sudah diaspal tersebut.
Selain menyaksikan panorama alam yang masih asli berupa hutan yang masih asli dan aktivitas ekonomi masyarakat, kami juga sempat berhenti di Taman Wisata Air Terjun. Taman Wisata Air Terjun yang berada dipertengahan perjalanan Waisai-Warsambin merupakan juga obyek wisata yang banyak diminati wisatawan local di Raja Ampat. Kami memang sempat berhenti sejenak untuk melihat Taman Wisata Air Terjun tersebut. Kami tak sempat mendekat, karena kami harus berpacu dengan waktu.