Bagi sebagian orang  atau pun pembaca nama "Teluk Mayalibit" mungkin saja asing didengar. Tetapi bagi orang yang sudah pernah ke Raja Ampat tentu tidak. Â
Teluk Mayalibit merupakan kawasan wisata yang terletak di Distrik Teluk Mayalibit-Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat. Keberadaan kawasan wisata ini memang tak sebooming nama Obyek Wisata Kepulauan Wayag, Piaynemo, Pasir Timur, Kampung Wisata Arborek, atau sejumlah kawasan wisata di Wilayah Misool. Tetapi jangan salah. Teluk Mayalibit memiliki keistimewa dan kekhasannya tersendiri, yang mungkin tidak didapat di kawasan-kawasan yang tenar di Raja Ampat.Â
![Jalan Waisai-Teluk Mayalibit/Dokumentasi Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/29/dsc-1002-jpg-5a45dd07bde57518943cccb3.jpg?t=o&v=770)
Mengisi liburan Pertengahan Desember 2017 kemarin, saya dan beberapa teman kembali untuk merasakan sensasi keindahan alam Teluk Mayalibit.
![Suasana Kampung Warsamdin Teluk Mayalibit/Dokumentasi Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/29/dsc-0994-jpg-5a45dd30ab12ae1996301da2.jpg?t=o&v=770)
Berwisata ke Teluk Mayalibit dengan mengambil titik start Waisai-Ibukota Kabupaten Raja Ampat sangatlah muda. Ada dua jalur yang bisa digunakan untuk menjangkau kawasan tersebut. Jalur darat dan jalur laut. Saat ini jalur darat merupakan jalur yang digemari wisatawan selain karena biaya yang murah tetapi juga mudah diakses. Hanya dengan menyewa kendaraan roda dua dan roda empat wisatawan bisa sampai di teluk Mayalibit.Â
Selain jalur darat, wisatawan bisa juga melalui jalur laut, tentunya dengan menggunakan speedboat atau long boat. Akhirnya dengan menggunakan kendaraan roda empat, saya dan keluarga pun mengambil waktu untuk berjalan-jalan ke Teluk Mayalibit saat itu Karena perjalanan itu selain berwisata tetapi juga melakukan  kunjungan keluarga ke salah keluarga di Warsamdin.Â
![Kali Biru di Teluk Mayalibit/Foto: Detik.Travel.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/29/ebcfda4a-21d5-4033-9b6e-325f12254b27-169-5a45dd65bde5751879244b32.jpg?t=o&v=770)
Kampung Warsamdin sendiri merupakan gerbang masuk untuk menikmati exotisnya alamnya Teluk Mayalibit. Setelah makan siang, akhirnya saya dan keluarga pun berangkat. Di sepanjang perjalanan yang jaraknya kurang lebih 21 Km tersebut kami banyak menyaksikan pemandangan yang menarik. Pepohonan rindang sepanjang perjalanan itu benar-benar memanjakan mata.Â
Selain menikmati panorama alam yang masih asli tersebut, kami juga menyaksikan geliat aktivitas ekonomi masyarakat disepanjang perjalanan yang memakan waktu 45 menit tersebut. Ada yang bercocok tanam, ada yang sibuk dengan cetak batu tela. Sejumlah kios kecil menghiasi kiri kanan jalan yang sudah diaspal tersebut.
Selain menyaksikan panorama alam yang masih asli berupa hutan yang masih asli dan aktivitas ekonomi masyarakat, kami juga sempat berhenti di Taman Wisata Air Terjun. Taman Wisata Air Terjun yang berada dipertengahan perjalanan Waisai-Warsambin merupakan juga obyek wisata yang banyak diminati wisatawan local di Raja Ampat. Kami memang sempat berhenti sejenak untuk melihat Taman Wisata Air Terjun tersebut. Kami tak sempat mendekat, karena kami harus berpacu dengan waktu.
![Batu Mirip Jenis Kelamin Laki-Laki/foto: Detiktravel.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/29/dti1312idn1928-5a45dec25e1373180673d812.jpg?t=o&v=770)
Namun disana kami menjumpai kelompok lain yang tengah melakukan perjalanan wisata ke Teluk Mayalibit tepatnya Obyek Wisata Kalibiru. Obyek Wisata Kalibiru sendiri berada tak jauh dari Kampung Warsamdin. Untuk sampai ke Obyek Wisata Kalibiru wisatawan bisa menyewa longboat masyarakat yang ada.Â
![Birunya Laut Teluk Mayalibit/Foto: DetikTravel.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/12/29/3c305811-b34b-4640-8ed8-ffff48a23b60-5a45ddd0f13344120734d114.jpg?t=o&v=770)
Sejumlah obyek wisata menarik bisa dijumpai di Teluk Mayalibit,s ebut saja misalnya Obyek Wisata berupa Jenis Kelamin Manusia, Juga ada kegiatan wisata balobe (menangkap ikan lema dengan cara menimba) namun kegiatan dilaksanakan malam hari ketika bulan gelap. Di Teluk Mayalibit, wisatawan bisa melihat gunung tertinggi di Raja Ampat, yakni gunung Noh. Tentunya masih banyak obyek wisata menarik lain yang terdapat di Teluk Mayalibit.
Data-data penting tentang Kawasan Konservasi Laut Daerah Teluk Mayalibit berdasarkan kajian Conservation Internasional (CI) Program Raja Ampat, TNC Raja Ampat dan UNIPA Manokwari sebagai berikut:
- Luas kawasan: 53.100 Ha
Sumber pendapatan utama: perikanan, perkebunan dan hasil hutan
Populasi: 3.190 jiwa
Agama: Kristen dan Islam
Titik penyelaman pada mulut teluk dengan tipe penyelaman mengikuti arus (drift dive) dan penyelaman air keruh (muck dive).
Mulut Teluk Mayalibit menjadi perlintasan 3 jenis paus (sperm whale, killer whale,paus pembunuh palsu), 5 jenis lumba lumba (Tursiops truncatus, Tursiops aduncus, Stenella longirostris, Grampus griseus, Sousa chinensis) dan Dugong (Dugong dugon)
Daerah peneluran ikan lema atau kembung (Rastrelliger kanagurta)
Daerah penghasil ikan lema di Raja Ampat
Penghasil anak udang atau masyarakat menyebutnya dengan Kasia
Penghasil kepiting bakau
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI