5. Pakpak
6. Angkola
7. Batak Sibolga (Pesisir)
Walaupun ada kontroversi mengenai penyebutan nama Batak pada beberapa sub suku ini, pada sensus penduduk tahun 2000, pemerintah Indonesia mengklasifikasikan semuanya sebagai bagian dari Suku Batak. Terutama ketika bersatunya pemuda suku batak pada tahun 1928 dengan jong sumateranya di hari sumpah pemuda.
Penyerangan Kerajaan Majapahit
Pada akhir abad ke-12, sekitar tahun 1275, Kerajaan Majapahit menyerang Kerajaan Sriwijaya hingga ke daerah Pane, Haru, Padang Lawas, dan sekitarnya. Serangan ini diperkirakan memaksa Si Raja Batak dan pengikutnya pindah ke pedalaman di sebelah barat Pangururan di tepi Danau Toba, menetap di Sianjur Mula Mula.
Penghormatan Terhadap Leluhur
Suku Batak sangat menghormati leluhur mereka. Hampir semua leluhur marga-marga Batak diberi gelar Raja sebagai bentuk penghormatan. Makam-makam leluhur sering dibangun dengan megah dan didirikan tugu sebagai pengingat silsilah mereka, yang sering kali menghabiskan biaya besar.
 Sistem Marga pada Suku Batak
Suku Batak di Sumatera Utara dikenal dengan sistem marga yang kuat, yang membentuk identitas dan kekerabatan mereka. Ada enam sub-suku Batak, masing-masing dengan marganya sendiri. Sistem marga ini membantu mengidentifikasi hubungan kekeluargaan antar anggota suku yang berasal dari sub-suku yang sama.
Patrilineal dan Tarombo
Orang Batak menganut sistem patrilineal, di mana garis keturunan mengikuti marga sang ayah. Dengan hampir 500 marga yang ada, mengetahui asal-usul seseorang dalam suku Batak menjadi sangat penting. Untuk melacak silsilah, mereka menggunakan Tarombo, yang mencatat garis keturunan hingga ke Si Raja Batak, leluhur pertama mereka.
Bahasa dan Agama Suku Batak
Bahasa Batak terdiri dari berbagai logat sesuai dengan sub-sukunya:
- Logat Karo biasanya digunakan oleh Batak Karo
- Pakpak mengggunakan logat Batak Pakpak
- Sementara batak Simalungun mempunyai logat Simalungun
- Dan Logat Toba Digunakan oleh Batak Toba, Mandailing dan Angkola
Agama yang dianut oleh Suku Batak bervariasi, tetapi mayoritas menganut agama Kristen Protestan, Katolik, dan Batak Islam. Sebagian kecil masih memegang kepercayaan tradisional Parmalim, meski jumlahnya semakin berkurang seiring perkembangan zaman.
Pentingnya Marga dan Budaya Batak
Mengetahui marga sangat penting bagi orang Batak, karena itu mencerminkan identitas dan asal-usul mereka. Sistem marga dan penggunaan Tarombo membantu menjaga tradisi dan ikatan kekeluargaan yang erat dalam masyarakat Batak. Dengan demikian, mereka tetap terhubung dengan leluhur dan mempertahankan budaya khas bataknya.