Interaksi sosial di kedai kopi ini akan memunculkan keuntungan bagi semua pihak sesuai dengan peran dan tujuan masing-masing. Pemilik kedai mendapat keuntungan dari minuman kopi yang dijual dan pelanggan mendapat kepuasan menikmati minuman kopi sambil bertukar pendapat serta informasi.
Tidak heran jika berbagai kelas sosial bisa ditemui di Kedai Kopi Aman. Mulai dari kuli, pelajar/mahasiswa, tukang ojek, polisi, tentara, guru, hingga PNS.
Bahkan, mantan Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah dan mantan Wakil Bupati Natuna, Almarhum Imalko Ismail terkadang bisa jumpai duduk menikmati kopi di kedai kopi Aman sambil bercengkrama dengan rekan-rekan sejawatnya.
Fenomena aktivitas dan interaksi yang berkembang ini, selanjutnya membentuk kelompok kebersamaan dalam satu tempat tersebut tanpa terjadi sekat antara pejabat dan rakyatnya.
Bahkan ketika terjadi konflik antar individu atau pun sosial, maka integrasi juga bisa dilakukan di kedai kopi sehingga masalah yang terjadi tidak semakin berlarut-larut.
Sudah tentu hal ini menjadi sebuah sistem yang menciptakan sebuah pembauran hingga menjadi suatu kesatuan yang utuh. Tidak heran bila Kedai Kopi Aman menjadi tempat dari berlangsungnya proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Bahkan, beberapa kali orang-orang dari luar negeri tampak berkunjung di tempat ini hanya sekedar untuk mencicipi cita rasa kopi dan melihat bagaimana proses peracikan kopi ini dilakukan oleh karyawan.
Sudah sewajarnya bila Kedai Kopi Aman ditahbiskan sebagai salah satu ruang sosial di Tanjungpinang yang layak untuk dikunjungi.
Sumber referensi:
- Wawancara dengan Stephen Christiangie dan Jusmini Chen pada 20 Juni 2018 selaku pemilik Kedai Kopi Aman.
- Fidagta Khorini, "Ekspresi Keberagaman Komunitas Warung Kopi" (Skripsi Program Studi Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009).
- Ni Made Purnama Sari, Kalamata (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2016), hlm. 189.
- Isna Nugraha Putra Saragih, "Uniknya Kuliner Tanjungpinang" (diakses pada 21 Desember 2019).
- "Fenomena Sosial di Warung Kopi" (diakses pada 20 Desember 2019).
- "Kopi Hainan, Menikmati Seduhan Khas Bintan" (diakses pada 21 Desember 2019).
- "Tanjungpinang, Negeri Seribu Kedai Kopi" (diakses pada 21 Desember 2019).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H