* * *
Fakta polisi buncit, polisi gendut, tidak hanya sekali saya saksikan. Tapi berkali-kali dan tersebar di sejumlah daerah. Kata teman saya, "Ach itu kan fenomena tidak hanya di Indonesia, di luar negeri pun banyak polisi gendut dan tambun" Memang benar, tapi apakah kita mesti mengikuti fakta di luar negeri itu? Apakah polisi kita juga mesti gendut dan buncit? Saya pikir tidak mesti seperti itu. Polisi Indonesia mesti berbeda dengan polisi di luar negeri. Polisi Indonesia mesti selalu siap dan siaga menghadapi ancaman dan tantangan yang ada di depan. Polisi Indonesia wajib melatih fisik dan mental supaya tetap samapta dalam tugas, karena bagaimanapun juga mereka dibiayai oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat percaya penuh pada polisi Indonesia untuk melindungi dan mengayomi. Masyarakat menggantungkan harapan akan keamanan dan kenyamanan yang baik di pundak polisi Indonesia.
"Semakin tinggi pangkat atau posisi, maka polisi Indonesia akan semakin mengoleksi lemak di tubuhnya", demikian kesimpulan sebuah diskusi singkat dengan kawan-kawan terkait polisi yang samapta. Tapi saya sama sekali tidak percaya itu, memang saya termasuk dari 2 orang dalam diskusi itu yang kontra terhadap kesimpulan itu. Karena menurut saya, polisi Indonesia masih banyak yang sadar dan tahu diri untuk selalu menjadi samapta. Tapi akankah pemikiran saya itu masih bisa bertahan? Atau jangan-jangan saya adalah satu dari sekian sedikit orang yang optimistis melihat prospek kesamaptaan polisi Indonesia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H