Mohon tunggu...
Petra Sembilan
Petra Sembilan Mohon Tunggu... -

terus menulis :\r\nhttp://seputarankotajakarta.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Ayat Kitab Suci Membahayakan?

10 Oktober 2016   11:48 Diperbarui: 10 Oktober 2016   12:00 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TUHAN seperti itulah yang dimengerti oleh penganut agama-agama damai, yang melihat TUHAN sebagai Yang Maha Kasih yang selalu memberi kehidupan, bukan menyebarkan kebencian dan amarah yang membahayakan jiwa.

TUHAN yang tidak bahagia karena kata-kataNya disalahtafsirkan dan dengan itu mengorbankan nyawa orang. Tuhan yang bahkan dikatakan menangis dengan sedih. TUHAN yang dapat dimengerti dengan kacamata manusia kita. 

 TUHAN yang sangat sedih jika kata-kataNya dipakai untuk menyusahkan, menyakiti anak-anak manusia yang ia kasihi. TUHAN yang bisa menangis ketika sabdaNYA dipakai sebagai alat untuk memiskinkan pemahaman manusia.

TUHAN yang ingin kata-kataNYA bersifat menghidupkan, memberi pencerahan, membangun semangat. Bukan kata-kataNya yang dipakai untuk menghukum orang lain. 

Bagaimana TUHAN bisa tahan melihat manusia menggunakan kata-kataNYA untuk menghakimi dan menghujat bahkan menjurus membahayakan manusia yang IA cintai? TUHAN mencintai anak-anak manusia, maka sabdaNYA adalah sabda cinta. Bagaimana bisa ada anak manusia yang menggunakan sabda cinta dengan nada benci, bahkan nada yang menjurus pada bahaya fisik dan mental.

Kita harus menyadari bahwa semua kekacauan bukan pada ranah kata-kata TUHAN, tetapi pada ranah manusia. Sehingga hukum manusia lah yg harus menjaga manusia akibat penyalahgunaan manusia lain. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun