Mohon tunggu...
Petra Sembilan
Petra Sembilan Mohon Tunggu... -

terus menulis :\r\nhttp://seputarankotajakarta.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aman (Teori): Dana Kampanye Pasangan Ahok-Djarot

29 September 2016   09:28 Diperbarui: 29 September 2016   09:44 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Gubrakkkkk !!!

Sebagai rakyat jelata yg minim akltivitas politik selain jadi pemilih dalam pemilu legislatif/kada dan komen-komen di medsos, kaget abis dengar prediksi biaya kampanye : rp. 200 (dua ratus) milyarrrrr. Menurut salah satu tim kampanye komennya "Ya kurang lah dari angka (200M) itu, sekitar 152 miliar" (Syarif - Gerindra - Koran Tempo Kamis 29/9).

Dana tersebut tidak semuanya dibiayai oleh partai-partai pendukung, sebagian dibebankan kepada pasangan cagub/wagub. Dan tentu saja yang terkaya di antara semua 6 orang hebat itu adalah Sandiaga Uno dengan nilai kekayaan USD 460 juta wowwwwwwww hampir 6 (enam) triliun. Sandiaga Uno bisa lakukan apa saja. TITIK. Pasangan lainnya, dengan mengamati karir mereka, kekayaan mereka dalam berita Koran Tempo hal. 4 tanggal 29/9 terlihat wajar saja. 

Menariknya kekayaan total pasangan Ahok-Djarot dan Agus-Sylviana tidaklah gede-gede amat. Bahkan Djarot dan Agus boleh dikata adalah "yang termiskin" dengan kekayaan tidak mencapai Rp. 2 (dua) milyar. Jadi bagaimana kampanye dengan kebutuhan hampir Rp. 200 milyar itu dipenuhi?

Mari majukan teori kasar nan sederhana dana kampanye pasangan Ahok-Djarot. Begini, dasar teori ini adalah 1.000.000 tanda tangan pemilih :

Ahok mengumpulkan dukungan 1.000.000 (satu juta) tandatangan pemilih DKI, kita buatkan opsi-opsinya :

Opsi 1:

Setiap pemilih menyumbangkan Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) tiap kepala. Maka Ahok-Djarot sudah mengumpulkan 100.000 x 1.000.000 = Rp. 100 milyar.  Dana tersebut lebih dari cukup, karena tim kampanye Ahok-Djarot nggak perlu mengumpulkan masa banyak-banyak, karena mereka adalah incumbent yang masih terus bekerja, nggak cuti. Tinggal tingkatkan intensitas kunjungan kerja ke perkumpulan masyarakat, misalnya hadiri peresmian ini, tinjau penyelesaian proyek itu, masyarakat pasti terkumpul. Disamping itu media massa selalu punya awak yang mangkal di Kantor Gubernuran Jakarta yang tiap saat meliput dan haus berita soal DKI, menjadi kampanye gratis.

Opsi 2:

Dari 1.000.000 juta orang tersebut terbagi dalam komposisi :

10% atau 100.000 adalah pengusaha/profesional kaya Jakarta, menyumbang @Rp. 1 juta, maka terkumpul Rp. 100 milyar.

20% atau 200.000 adalah profesional / karyawan / pengusaha menengah menyumbang @Rp. 100.000, maka terkumpul Rp. 20 milyar

50% atau 500.000 adalah rakyat biasa, ibu rumah tangga, tukang ojek, pemilik warung, pedagang keliling menyumbang @Rp. 10.000, maka terkumpul Rp. 5 milyar

20% atau 200.000 adalah simpatisan pemilih tapi tidak berkomitmen secara finansial, maka terkumpul Rp. 0 milyar.

Jadi total dana terkumpul adalah Rp. 125 milyar. Dana itu sangat cukup untuk kampanye Ahok-Djarot.

Opsi 3:

Selain opsi 1 dan opsi 2 di atas.

Dari hasil andai-andai di atas, maka Kesimpulan: Dana Kampanye Ahok AMAN.

Belum lagi pengaruh Ahok-Djarot kepada pengusaha-pengusaha yang merasa dibantu proyeknya di Jakarta, dimana kedua pejabat DKI tersebut tidak mau nerima suap, maka sekarang adalah saatnya untuk secara transparan membantu mereka dengan mengirim bantuan dana kampanye. Lalu pengaruh dari partai-partai besar PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura dalam menggalang dana kampanye. 

Tapi itung-itungan partai gitu, udahlah, sudah dikatakan di atas, kami tidak banyak tahu soal partai. Jadi cukuplah andai-andai saya pada soal satu juta pendukung AHok tersebut di atas.

Selamat berjuang bagi ketiga pasangan calgub-wagub DKI Jakarta dalam fairplay kionstitusional demi Indonesia damai dan jaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun