20% atau 200.000 adalah profesional / karyawan / pengusaha menengah menyumbang @Rp. 100.000, maka terkumpul Rp. 20 milyar
50% atau 500.000 adalah rakyat biasa, ibu rumah tangga, tukang ojek, pemilik warung, pedagang keliling menyumbang @Rp. 10.000, maka terkumpul Rp. 5 milyar
20% atau 200.000 adalah simpatisan pemilih tapi tidak berkomitmen secara finansial, maka terkumpul Rp. 0 milyar.
Jadi total dana terkumpul adalah Rp. 125 milyar. Dana itu sangat cukup untuk kampanye Ahok-Djarot.
Opsi 3:
Selain opsi 1 dan opsi 2 di atas.
Dari hasil andai-andai di atas, maka Kesimpulan: Dana Kampanye Ahok AMAN.
Belum lagi pengaruh Ahok-Djarot kepada pengusaha-pengusaha yang merasa dibantu proyeknya di Jakarta, dimana kedua pejabat DKI tersebut tidak mau nerima suap, maka sekarang adalah saatnya untuk secara transparan membantu mereka dengan mengirim bantuan dana kampanye. Lalu pengaruh dari partai-partai besar PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura dalam menggalang dana kampanye.Â
Tapi itung-itungan partai gitu, udahlah, sudah dikatakan di atas, kami tidak banyak tahu soal partai. Jadi cukuplah andai-andai saya pada soal satu juta pendukung AHok tersebut di atas.
Selamat berjuang bagi ketiga pasangan calgub-wagub DKI Jakarta dalam fairplay kionstitusional demi Indonesia damai dan jaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H