UJIAN AKHIR SEMESTER
- PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG CALON GURU)
- GELOMBANG 2 TAHUN 2024
- Mata Kuliah/sks    :  Prinsip Pengajaran dan Asesmen I / 3
- Semester           :  1
- Hari/Tanggal       :  Senin, 23. Desember 2024
- Waktu             :  100 menit
- Dosen Pengampu    :  Drs. Eliterius Sennen, M.Pd. dan Dr. Abdul Majir, M.KPd.
Ujian Akhir Semester memuat CPMK 3 dan 4 yaitu
- Mahasiswa mampu menelaah pembelajaran dan asesmen menggunakan pendekatan TaRL, dan
- Mahasiswa mampu merancang pembelajaran dan asesmen menggunakan pendekatan CRT.
Kerjakan soal-soal berikut!
Apa yang Anda ketahui mengenai pendekatan TaRL? Jelaskan kelebihan dari pendekatan TaRL ini! Â Â Â Â (skor 20)
Pendekatan TaRL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang memperhatikan dan mempertimbangkan keberagaman level kemampuan peserta didik. Pendekatan ini dikembangkan oleh organisasi Pratham di India untuk meningkatkan keterampilan dasar membaca dan berhitung, terutama di lingkungan yang memiliki tantangan besar dalam pendidikan, seperti di daerah terpencil atau sekolah dengan keterbatasan sumber daya.
- Kelebihannya:Â
- Fokus pada kemampuan peserta didik
- TaRL menyesuaikan pengajaran berdasarkan kemampuan aktual siswa, bukan berdasarkan usia atau Tingkat kelas. Hal ini memastikan bahwa pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
- Meningkatkan hasil belajar
- Karena pendekatan TaRL berfokus pada keterampilan dasar seperti membaca dan berhitung, maka siswa yang sebelumnya tertinggal dapat dengan cepat mengejar ketertinggalannya dan meningkatkan hasil belajar secara signifikan.
- Efisien dan terukur
- TaRL mengunakan metode sederhana namun efektif, seperti pengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan dan penilaian rutin untuk memantau kemajuan. Hal ini memungkinkan pengelolaan yang efisien dengan sumber daya yang terbatas.
- Mudah diterapkan
- Pendekatan TaRL ini tidak membutuhkan teknologi canggih atau biaya besar. Dengan pelatihan yang singkat, guru, fasiltator atau bahkan relawan dapat menerapkannya di berbagai konteks.
- Meningkatkan motivasi siswa dan guru
- Siswa merasa lebih percaya diri karena dapat belajar sesuai dengan kemampuan mereka. Guru juga lebih termotivasi karena dapat melihat hasil nyata dari pendekatan TaRL ini dalam waktu singkat.
- Dapat disesuaikan dengan berbagai konteks
- Pendekatan TaRL telah berhasil di berbagai negara, termasuk di Afrika, menunjukkan fleksibilitasnya untuk disesuaikan dengan kebutuhan lokal.
- Memanfaatkan kolaborasi komunitas
- Pendekatan ini sering melibatkan masyarakat lokal, seperti orang tua atau relawan, dalam proses pembelajaran sehingga meningkatkan keterlibatan komunitas dalam pendidikan.
- Mengurangi kesenjangan pendidikan
- TaRL membantu siswa yang tertinggal untuk mengejar ketertinggalannya, mengurangi kesenjangan antara siswa yang memiliki kemampuan berbeda di dalam kelas yang sama.
Bagaimana cara yang dapat dilakukan guru untuk mengetahui capaian pembelajaran masing-masing siswa dalam menerapkan pendekatan TaRL? Â Â Â (skor 10)
Dalam pendekatan TaRL dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi ciri khasnya yaitu mengelompokan peserta didik berdasarkan level pengetahuan mereka. Umumnya kemampuan peserta didik ada tiga yaitu kemampuan perlu bimbingan, mahir dan sangat mahir. Dalam kegiatan pembelajaran ketiga kelompok belajar ini guru harus menyajikan materi pembelajaran yang sama, akan tetapi yang menjadi pembeda yaitu kesulitan materi dalam pembelajaran. Penyajian materi pada tiga kelompok belajar ini berpedoman kepada taksonomi bloom yaitu sebagai berikut: kemampuan peserta didik perlu bimbingan disajikan materi dengan level pengetahuan C1 dan C2, peserta didik dengan kemampuan Mahir disajikan materi dengan level pengetahuan C3 dan C4 dan peserta didik dengann kemampuan sangat mahir disajikan materi dengan level pengetahuan C5 dan C6.
Kemudian cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk mengetahui capaian pembelajaran dari setiap kelompok belajar berdasarkan level engetahuan tersebut yaitu dengan menggunnakan assessment. Assessment yang digunakan ada 3 yaitu assesmen of leraning, assessment for learning dan assessment as learning.
- Assessment of learning (Asesmen pada akhir pembelajaran)
- Asesmen pada akhir pembelajaran merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai, penilaian ini dilaksanakan untuk mengetahui pencapaian hasil belajar setelah peserta didik selesai mengikuti proses pembelajaran.
- Assesmen for leraning (asesmen untuk proses pembelajaran)
- Penilaian ini bertujuan untuk memberikan umpan balik terhadap proses belajar peserta didik, memantu kemajuan belajar, dan menentukan kemajuan belajar.
- Assesmen as learning (asesmen sebagai proses pembelajaran)
- Pada penilian ini yaitu melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian.
- Dengan melaksanakan ketiga assessment tersebut guru dapat mengetahui capian pembelajaran dari setiap kelompok belajar peserta didik berdasarkan kemampuan dalam kegiatan pembelajaran.
Apa yang Anda ketahui mengenai pendekatan CRT? Jelaskan kelebihan dari pendekatan CRT ini! Â Â Â Â Â (skor 20)
Pendekatan CRT atau pendekatan pembelajaran yang tanggap budaya adalah strategi pengajaran yang bertujuan untuk mengakui, menghormati, dan memanfaatkan keberagaman budaya siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan efektif. Pendekatan ini tidak hanya membantu siswa dari kelompok minoritas atau yang terpinggirkan tetapi juga memberikan manfaat bagi seluruh siswa dengan mengajarkan penghargaan tehadap keberagaman dan keadilan sosial.
- Kelebihannya:
- Meningkatkan keterlibatan siswa
- CRT mengintegrasikan latar belakang budaya, pengalaman, dan nilai pada diri siswa ke dalam proses pembelajaran, membuat siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk terlibat aktif dalam belajar.
- Membangun hubungan yang positif
- Pendekatan ini menciptakan hubungan yang lebih baik antara guru dan siswa karena guru menunjukkan empati dan penghargaan terhadap identitas siswa, sehingga meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan.
- Memperbaiki hasil belajar
- Dengan menghubungkan materi pelajaran ke konteks budaya siswa, maka siswa lebih mudah memahami konsep dan mengaplikasinnya, yang berkontribusi pada peningkatan prestasi akademik siswa.
- Meningkatkan identitas dan harga diri siswa
- CRT membantu siswa merasa bangga dengan budaya mereka sendiri sambil belajar menghargai budaya orang lain. Hal ini penting untuk membangun rasa percaya diri dan identitas yang positif.
- Mengurangi bias dan diskriminasi
- Pendekatan ini mengajarkan guru dan siswa untuk mengenali dan mengatasi bias atau streotip budaya, menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif dan adil.
- Mendukung keberagaman dalam pembelajaran
- CRT memberikan ruang bagi siswa dari berbagai latar belakang untuk merasa bahwa pengalaman dan perspektif mereka relevan dan dihargai dalam proses belajar.
- Menyesuaikan metode pengajaran
- Guru yang menerapkan CRT cenderung menggunakan metode yang fleksibel, seperti pembelajaran berbasis proyek atau diskusi kelompok, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan beragam pada siswa.
- Mengembangkan kemampuan berpikir kritis
- Dengan mengeksplorasi isu budaya, sosial, dan sejarah dari berbagai sudut pandang, siswa diajak untuk berpikir kritis dan memahami dunia secara lebih holistik.
- Meningkatkan kompetnsi guru
- Guru yang menggunakan pendekatan CRT menjadi lebih peka terhadap berbagai dinamika sosial dan budaya dalam kelas, serta lebih siap untuk mengelola keberagaman secara efektif.
- Menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif
- Lingkungan belajar yang menghormati semua budaya menciptakan suasana pembelajaran yang lebih nyaman, terbuka, dan harmonis bagi seluruh siswa.
Jelaskan dengan singkat bahwa penggunaan pendekatan CRT dalam kegiatan pembelajaran dapat mengurangi bias dan diskriminasi! (skor 10)
Penggunaan pendekatan CRT dalam kegiatan pembelajaran dapat mengurangi bias dan deskriminasi karena dalam pendekatan CRT ini:
- Pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik.
- Artinya dalam kegiatan pembelajaran dengan pendekatan CRT ini yaitu mengakui, menghormati, dan memanfaatkan keberagaman budaya siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan efektif. Dalam kegiatan pembelajaran pendidik menghormati dan menghargai keberagaman latar belakang dari setiiap peserta didik. keberagaman dari latar belakang dari setiap peserta didik tersebut dipadukan dalam kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran tersebut bersifat kontekstual karena materi ajarnya sesuai dengan latar belakang dari peserta didik dan peserta didik akan dengan mudah memahami materi yang disajikan pendidik.
- Mengaitkan materi ajar dengan kebudayaan peserta didik.
- Guru dalam menjelaskan materi ajar dengan mengaikan materi dengan kebudayaan peserta didik, sehingga dengan mengaitkan materi ajar dengan kebudayaan dari setiap peserta didik, mereka merasa kebudayaan mereka dihargai dan dihormati dengan begitu maka tidak ada diskriminasi dalam kegiatan pembelajaran karena guru menghargai kebudayaan dari setiap peserta didik dalam pembelajaran.
- Melakukan diferensiasi konten
- Artinya dalam kegiatan pembelajaran guru menjelaskan topik materi yang sama, akan tetapi pemberian contoh dari materi disesuaikan dengan kebudayaan dari peserta didik, hal inilah yang dinamakan dengan diferensiasi konten. Sehingga ketika mengaitkan materi ajar dengan kebudayaan peserta didik maka mereka akan menunjukan sikap bernalar kritis karena mereka akan menganalisis keterkaitan materi ajar dengan kebudayaan mereka.
- Sikap toleransi.
- Dalam proses pendidikan dengan mengaitkan dengan kebudayaan dari peserta didik, maka poin plus yang didapatkan oleh peserta didik yaitu dia akan memahmi secara holistic tentang kebudayaanya dan juga peserta didik akan mengetahui kebudayaan dari orang lain sehingga dengan mengetahui kebudayaan dari orang lain peserta didik akan saling menghargai perbedaan yang ada di dalam kegiatan pembelajaran, sehingga terciptanya lingkungan belajar yang tanpa diskriminasi.
Buatlah contoh rancangan pembelajaran berdiferensiasi jika Anda mengajar di SD dengan tingkat capaian siswa yang beragam! Â Â Â (skor 40)
MODUL AJAR
- INFORMASI UMUM
- Identitas Modul
- Nama Penyusun
- : Antonius Muardi
- Instansi
- : SDI Konggang
- Tahun Pelajaran
- : 2024/2025
- Mata Pelajaran
- : Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
- Fase
- : B
- Kelas/Semester
- : IV/1I
- Bab
- : 6 Indonesiaku Kaya Budaya
- Tema
- : Kekayaan Budaya Indonesia
- Alokasi Waktu
- : 2 JP (2X 35 Menit)
- Kompetensi Awal
- Peserta didik mampu memahami kebudayaan masing-masing
- Peserta didik mampu memahami skeberagaman kebudayaan di daerah tempat tinggalnya
- Peserta didik mampu mengidentifikasi nilai-nilai kebudayaan
- Profil Pelajar Pancasila
- Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia,
- Gotong Royong
- bernalar kritis
- kreatif
- Sarana dan Prasarana
- Media: Teks Bacaan, Video dan PPT
- Alat: white board, LCD proyektor, laptop guru
- Lingkungan belajar: ruang kelas dan lingkungan tempat tinggal peserta didik.
- Target Peserta Didik
- Reguler 28 Orang:
- Gaya Belajar Visual/Audiovisual
- Gaya Belajar Audiotory
- Gaya belajar kinestetik
- Jumlah Peserta Didik: 28 Peserta Didik
- Model Pembelajaran
- Model pembelajaran: Problem Based Learning (PBL)
- Pendekatan: Teaching at the Right Level
- Metode Pembelajaran: Ceramah interaktif, Tanya jawab, demontrasi, diskusi.
- KOMPETENSI UMUM (Prinsip UbD)
- Capaian Pembelajaran Fase B
- Peserta didik mengenal keragaman budaya, kearifan lokal, sejarah (baik tokoh maupun periodisasinya) di provinsi tempat tinggalnya serta menghubungkan dengan konteks kehidupan saat ini.
- Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik mampu mengidentifikasi budayanya, kearifan lokal dan sejarah di tempat tinggalnya (C1)
- Peserta didik mampu menjelaskan budayanya, kearifan lokal dan sejarah di tempat tinggalnya (C2)
- Peserta didik mampu mengemukan kebudayaan, kearifan lokal dan sejarah di kebupaten tempat tinggalnya C3)
- Peserta didik mampu mengemukan kebudayaan, kearifan lokal dan sejarah di provinsi tempat tinggalnya C3)
- Peserta didik mampu mengaitkan kebudayaan, kearifan lokal dan sejaran yang dimilikinya dengan kebudayaan, kearifan lokal dan sejarah daerah lain. (C4)
- Peserta didik mampu menyimpulkan kebudayaan, kearifan lokal dan sejarah yang dimilikinya dengan kebudayaan, kearifan lokal dan sejarah dari daerah lain. (C5)
- Peserta didik mampu memadukan kebudayaan, kearifan lokal dan sejarah yang dimilikinya dengan kebudayaan, kearifan local dan sejarah dari daerah lain (C6).
- Asesmen/Penilaian
- Assessment for learningÂ
- Apa kebudayaanmu?
- Apa kearifan lokal yang ada di tempat tinggalmu?
- Apa sajah sejarah yang ada di tempat tinggalmu?
- Kebudayaan lain yang kamu ketahui apa sajah?
- Kearifan lokal apa sajah yang kamu tahu selain kearifan local di daerahmu?
- Sejarah apa yang kamu ketahui yang berasal daeri daerah lain?
- Assessment as learning
- Nama lengkap       :
- Kelas/Semester      : IV/II
- Petunjuk: Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda checklist (v) pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada guru.
No
Pernyataan
Ya
Tidak
Selama Kegiatan Belajar Kelompok Di kelas Saya:
1
Mengusulkan ide kepada teman-teman kelompok
2
Sibuk mengerjakan tugas saya sendiri
3
Tidak berani bertanya ke teman karena saya malu
4
Menertawakan pendapat dari teman kelompok
5
Aktif mengerjakan tugas kelompok
- Petunjuk: Amati perilaku 1 orang temanmu selama mengikuti kegiatan belajar kelompok. Isilah kolom yang tersedia dengan tanda cek () jika temanmu menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pernyataan untuk indikator yang kamu amati atau tanda strip (-) jika temanmu tdak menunjukkan perilaku tersebut. Serahkan hasil pengamatan kepada guru.
- Nama lengkap teman  :
- Nama lengkap Penilai :
- Kelas              : IV
No
Hal-hal yang diamati
Teman
1
Teman saya mengerjakan tugas kelompok  sesuai dengan pembagaian tugas dalam kelompok
2
Teman saya menyempaikan pendapatnya untuk menyelesaikan masalah
3
Teman saya memaksa anggota kelompok untuk menerima usulannya
4
Teman saya menjawab pertanyaan yang diajukan oleh orang lain
5
Teman saya menertawakan pendapat orang lain
Â
Â
- Assessment of learning
- Sebutkan kebudayaan, kearifan lokal, dan sejarah yang ada di daerahmu!
- Sebutkan kebudayaan, kearifan lokal dan sejarah yang kamu tahu dari daerah lain!
- Jelaskan hubungan kebudayaan, kearifan local, dan sejarah yang kamu miliki dengan kebudayaan, kearifan local dan sejarah dari daerah lain!
- Pertanyaan Pemantik
- Saat ini kita sedang memasuki era globalisasi yang dimana banyak kebudayaan, kearifan lokal dan sejarah yang terpengaruh akibat dari perkembangan globalisasi ini, menurut kamu bagaimana cara untuk mempertahankan kebudayaan, kearifan lokal teknologi dan sejarah dari era globalisasi?
- Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal
- Kelas dimulai dengan salam, menanyakan kabar dan memeriksa kehadiran peserta didik.
- Kelas dilanjutkan dengan do'a yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik. (Religius, beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia)
- Menyanyikan lagu "Manggarai tana ge" (https://youtu.be/xIHqYCIONf0)
- KSE: meningkatkan konsentrasi peserta didik dengan teknik 3 M dengan mendengar musik instrument: https://www.youtube.com/watch?v=uOIHHMnI_Ig
- Membayangkan: membayangkan berada di alam yang indah
- Mendengarkan: mendengarkan suara-suara dari alam
- Merasakan: merasakan kenikmatan yang diberikan oleh alam
- Guru menjelaskan kegiatan yang akan peserta didik lakukan hari ini dan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut.
Kegiatan Inti
- Menjelaskan Materi
- Sintak 1: orientasi peserta didik pada masalah
- Capaian Peserta didik
- Diferensiasi Pembelajaran
- Perlu bimbingan
- Guru menyajikan materi sebagai berikut:
- Menjelaskan menjelaskan tentang materi kebudayaan
- Menjelaskan menjelaskan tentang materi kearifan local
- Menjelaskan menjelaskan tentang materi sejarah
- Mahir
- Guru menyajikan materi sebagai berikut:
- Menjelaskan menjelaskan tentang materi kebudayaan
- Menjelaskan menjelaskan tentang materi kearifan local
- Menjelaskan menjelaskan tentang materi sejarah
- Sangat Mahir
- Guru menyajikan materi sebagai berikut:
- Menjelaskan menjelaskan tentang materi kebudayaan
- Menjelaskan menjelaskan tentang materi kearifan local
- Menjelaskan menjelaskan tentang materi sejarah
- Catatan: Pada tahapan orientasi peserta didik pada masalah, guru menyajikan materi yang sama. Yang menjadi perbedaan disini adalah tentang memfasilitasi belajar peserta didik sesuai dengan kemampuan peserta didik. Terhadap peserta didik yang mempunnyai kemampuan perlu bimbingan, guru membimbing mereka belajar dengan cara menjelaskan materi dan juga melakukan bimbingan. Untuk peserta didik dengan kemampuan Mahir guru menyajikan materi dan memberikan bimbingan dengan menjelaskan ulang materi yang belum dipahami oleh peserta didik. Untuk peserta didik dengan kemampuan sangat mahir, guru hanya menginstruksikan proses belajar secara mandiri.
- Â
- Sintak 2: mengorganisasi peserta didik untuk belajar
- Capaian Peserta Didik
- Diferensiasi Pembelajaran
- Perlu Bimbingan
- Guru mengorganisasi peserta didik  untuk belajar tentang kebudayaan, kearifan local dan sejarah yang ada di tempat tinggal peserta didik.
- Mahir
- Guru mengorganisasi peserta didik untuk menemukan kebudayaan, kearifan local dan sejarah yang ada di daerah yang lain.
- Sangat Mahir
- Guru mengorganisasi peserta didik untuk belajar memadukan kebudayaan, kearifan local, dan sejarah yang dimilikinya dengan kebudayaan, kearifan local dan sejarah dari daerah yang lain.
- Â
- Sintak 3: Membimbing penyelidikan kelompok
- Capaian Peserta Didik
- Diferensiasi Pembelajaran
- Perlu Bimbingan
- Memfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk menuliskan kebudayaan, kearifan local dan sejarah yang dimiliki di daerahnya. Kreatif
- Mahir
- Membimbing peserta didik untuk menuliskan kebudayaan, kearifan local dan sejarah yang ada di daerah lain. kreatif
- Sangat Mahir
- Membimbing dan memfasilitasi peseta didik dalam memadukan kebudayaan, kearifan local dan sejarah yang dimilikinya dan kebudayaan, kearifan local dan sejarah yang dimiliki daerah lain. Kreatif
- Â
- Â
- Â
- Â
- Sintak 4: mengambangkan dan menyajikan hasil karya
- Capaian Peserta Didik
- Diferensiasi Pembelajaran
- Perlu Bimbingan
- Â Presentasi hasil kerja diskusi kelompok tentang kebudayaan, kearifan local, dan sejarah di daerahnya Gotong Royong
- Mahir
- Presentasi hasil diskusi kerja kelompok tentang kebudayaan, kearifan local di daerah lain. Gotong Royong
- Sangat Mahir
- Presentasi hasil kerja kelompok tentang memadukan kebudayaan, kearifan local dan sejarah yang dimilikinya dan kebudayaan, kearifan local dan sejarah dari daerah lain. Gotong Royong
- Â
- Sintak 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
- Capaian Peserta Didik
- Diferensiasi Pembelajaran
- Perlu Bimbingan
- Peserta didik dengan kemampuan Mahir dan Sangat Mahir bersama guru mengomentari hasil presentasi kebudayaan, kearifan local dan sejarah di daerahnya hasil presentasi kelompok perlu bimbingan dan membuat kesimpulan. Bernalar Kritis
- Mahir
- Peserta didik dengan kemampuan perlu bimbingan dan Sangat Mahir bersama guru mengomentari hasil presentasi kebudayaan, kearifan local dan sejarah dari daerah lain hasil presentasi kelompok mahir dan membuat kesimpulan. Bernalar Kritis
- Sangat Mahir
- Peserta didik dengan kemampuan perlu bimbingan dan Mahir bersama guru mengomentari hasil presentasi memadukan kebudayaan, kearifan local dan sejarah yang dimilikinya dan kebudayaan, kearifan local dan sejarah daeri daerah lain dan membuat kesimpulan. Bernalar Kritis
Kegiatan Penutup
- Â
- Melaksanakan assessment for learning, assessment as learning, dan assessment of learning.
- Guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui pemahaman tentang materi yang sudah diajarkan.
- Guru Bersama siswa merefleksikan pengalaman belajar kebudayaan, kearifan local dan sejarah
- Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah diajarkan
- Guru mengaitkan materi yang sudah diajarkan terhadap kehidupan sehari-hari peserta didik
- Doa penutup bersama
- LAMPIRAN-LAMPIRAN
- Bahan Ajar
- Materi kebudayaan
- Indonesia merupakan negara yang sangat beragam dalam konteks kebudayaan. Keberagaman budaya merupakan keuinakan yang ada dalam suatu daerah.
- Berikut ini keberagaman budaya yaitu:
- Rumah adat
- Lagu daerah
- Bahasa daerah
- Senjata tradisional
- Upacara adat
- Pakaian adat
- Tarian tradisional
- Materi kearifan local
- Kearifan local adalah nilai luhur yang ada di dalam sebuah kehidupan masyarakat. Kearifan local masih ada hubungan dengan budaya local. Budaya local adalah hasil dari pikiran atau akal budi manusia di suatu daerah yang terbentuk secara alami. Sedangkan kearifan local merupakan pandangan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki masyarakat local suatu daerah.
- Berikut ini contoh kearifan local yaitu:
- Upacara adat
- Kesenian daerah
- Permainan tradisional
- Larangan adat
- Materi sejarah
- Jenis-jenis peninggalam sejarah yaitu:
- Prasasti: merupakan piagam yang tertulis di batu atau tembaga
- Karya sastra: berupa kitab sastra dan cerita rakyat
- Istana, keraton, gedung dan rumah: yang memiliki nilai sejarah.
- Monument: bangunan penghormatan terhadap jasa para pahlawan.
- Makam: makam yang memiliki nilai sejarah
- Benteng: bangunan yang mempunyai nilai sejarah perjuangan
- Candi: bangunan kuno dari batu.
- LKPD
Kebudayaan, kearifan local dan sejarah
Perlu Bimbingan
Mahir
Sangat Mahir
- Rubrik Penilaian Asessmen of learningÂ
Soal
Penilaiaan
Sebutkan kebudayaan, kearifan lokal, dan sejarah yang ada di daerahmu!
3
Siswa dapat menyebutkan kebudayaan, kearifan lokal, dan sejarah yang ada di daerahnya dengan benar
1
Siswa hanya menyebutkan sejarah yang ada di di daerahnya
2
Siswa dapat hanya menyebutkan, kearifan lokal, dan sejarah yang ada di daerahnya
O
Siswa tidak bisa menyebutkan kebudayaan, keariifan lokal, dan sejarah di daerahnya
Sebutkan kebudayaan, kearifan lokal dan sejarah yang kamu tahu dari daerah lain!
3
Siswa mampu menjelaskan kebudayaan, kearifan lokal dan sejarah yang ada di daerah lain dengan baik dan benar
1
Siswa hanya menjelaskan kebudayaan dari daerah lain!
2
Siswa dapat menjelaskan sebagian kebudayaan, kearifan lokal dan sejarah dari daerah lain
Siswa tidak bisa menjelaskan kebudayaan, kearifan lokal dan sejarah dari daerah lain!
Jelaskan hubungan kebudayaan, kearifan lokal, dan sejarah yang kamu miliki dengan kebudayaan, kearifan lokal dan sejarah dari daerah lain!
3
Siswa dapat menghubungan kebudayaan, kearifan lokal, dan sejarah yang kamu miliki dengan kebudayaan, kearifan lokal dan sejarah dari daerah lain dengan baik dan benar
1
Siswa hanya menjelaskan kebudayaan, kearifan lokal, dan sejarah yang ada di daerahnya
2
Siswa dapat menghubungan sebagian kebudayaan, kearifan lokal, dan sejarah yang kamu miliki dengan kebudayaan, kearifan lokal dan sejarah dari daerah lain
Siswa tidak dapat menjelskan dapat hubungan kebudayaan, kearifan lokal, dan sejarah yang kamu miliki dengan kebudayaan, kearifan lokal dan sejarah dari daerah lain
Pedoman Penilaian: Skor maksimum = 9
 Nilai = ; 100
- Rubri penilaian afektif profil pelajar pancasila
Dimensi profil pelajar pancasila
Aspek afektif yang dinilai
Kriteria
Sangat baik (4)
Baik (3)
Cukup (2)
Kurang 1()
Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
perilaku Bersyukur
berdoa sebelum kegiatan pembelajaran dan berdoa setelah selesai kegiatan pembelajaran
berdoa sebelum kegiatan pembelajaran dan berdoa setelah selesai tetapi belum menunjukan sikap berdoa yang baik
berdoa sebelum kegiatan pembelajaran dan berdoa setelah selesai kegiatan pembelajaran tetapi tidak menunjukan sikap berdoa yang baik dan benar
Belum menunjukan sikap berdoa setelah selesai kegiatan pembelajaran
Gotong royong
kerjasama dengan kelompok
kerjasama dengan kelompok dengan senang dan semangat
kerjasama dengan kelompok dengan senang tetapi belum semangat
kerjasama dengan kelompok dengan kurang senang tetapi sudah semangat
belum menunjukan kerjasama dengan kelompok dengan senang dan semangat
Bernalar Kritis
kemampu an bertanya
mampu mengajukan pertanyaan sesuai konteks dan terstruktur
mampu mengajukan pertanyaan sesuai konteks namun belum terstruktur
pertanyaan yang diajukan sedikit masuk dalam konteks dan belum terstruktur
belum mampu mengajukan pertanyaan yang sesuai konteks
Kreatif
menghasil kan ide yang orisinil
Mampu menghasilkan sebuah karya yang orisinal dan terstruktur dengan baik
Mampu menghasilkan karya yang orisinal tetapi belum terstruktur denganbaik
Menghasilkan karya yang orisinal tetapi kalimatnya belum baik dan benar
Belum bisa menghasilkan sebuah karya yang orisinal
Pedoman Penilaian: Skor maksimum = 16
 Nilai = ; 100
- Form Penilaian
Form Penilaian
Nama Siswa
Dimensi
Assessment as learning
beriman
Gotong royong
Bernalar kritis
kreatif
......
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H