Mohon tunggu...
Antonius Muardi
Antonius Muardi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa PPG Calon Guru

Melaksanakan amanat UUD 1945 "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa"

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Refleksi Mulai Dari Diri Mata Kuliah Pemahaman Tentang Peserta Didik dan Perkembanganya Topik 1

30 September 2024   08:30 Diperbarui: 30 September 2024   08:37 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap individu tentu saja pernah mengenyam pendidikan formal. Ceritakan pengalaman menarik Anda, ketika Anda menjadi seorang peserta didik yang berusaha memahami penjelasan dari guru Anda. (Cerita diharapkan memuat gambaran kondisi pada saat itu, upaya apa yang Anda lakukan untuk dapat memahami penjelasan guru, dan apa saja yang dilakukan oleh guru Anda pada saat itu untuk membantu Anda memahami pelajaran tersebut).

 Pengalaman yang paling berkesan dalam proses pendidikan formal saya ketika saya berusaha untuk memahami penjelasan dari guru yaitu pengalaman pada saat saya masih kelas 1 Sekolah Dasar. Saya masih mengingat betul bagaimana cara saya berusaha untuk memahami penjelasan dari guru saya pada materi mengenal abjad, menghitung bilangan 1 sampai bilangan 20. 

Cara yang saya lakukan untuk memahami penjelasan dari guru tersebut yaitu dengan berbuat curang yang dimana berbuat curang ini, yang saya lakukan dengan cara menyontek. Contekan yang saya laksanakan adalah saya menulis huruf abjad dan menulis bilangan 1 sampai 20 di atas meja dan di samping meja. 

Dengan begitu ketika guru bertanya tentang abjad dan tentang bilangan 1 sampai 20 saya selalu bisa menjawabnya pada saat itu. Saya sedikit memberi penjelasan mengapa sampai saya berbuat curang (menyontek). Alasan saya menyontek dalam pembelajaran karena pada saat pembelajaran ketika guru memberikan pertanyaan dan kami tidak biasa menjawab maka kami akan mendapatkan sangsi diantaranya: Tempeleng (tamparan di pipi), berlutut, mendapatkan cubit di perut, dan dipukul oleh kayu mistar (ukuranya hamper satu meter), karena saya takut mendapatkan hukuman tersebut maka jalan ninja yang saya lakukan dengan cara menyontek agar selamat dari hukuman dari guru.

Akan tetapi jalan ninja yang saya lakukan (menyontek) rupa-rupanya tidak berjalan dengan mulus dikarenakan guru saya pada saat pembelajaran melihat hasil contekan saya di atas meja dan di samping meja itu. Ketika guru saya mengetauhi saya berbuat curang saya mendapatkan hukuman tempeleng dan berlutut dan itu sangat menyakitkan jiwa dan raga saya. Tetapi hebatnya guru saya dulu dia tidak dendam dengan saya dan dia berusaha mengajarkan kepada saya agar dalam pembelajaran kita tidak boleh menyontek karena katanya menyontek adalah tindakan untuk membuat otak kita bodok atau malas berpikir. Ternyata dalam kelas saya waktu itu bukan hanya saya yang menyontek ternyata teman teman saya yang lain juga menyontek dengan gaya yang sama seperti saya dan ada juga yang menyontek memakai kertas kecil (kertas yang sudah di tulis Abjad dan bilangan 1 sampai 20 kemudian di lipat sekecil kecilnya). Dengan melihat realita yang terjadi di kelas tersebut guru saya kemudian lagi-lagi mengingatkan kami agar tidak boleh melakukan tindakan yang curang. Kemudian pembelajaran berikutnya untuk mengatasi persoalan yang sama guru saya menempelkan dua buah kertas (dulu waktu SD kami menyebutnya kertas manila yang dimana ukuranya sekitar 10 * 10 cm) di dinding yang isi di kertas tersebut adalah huru abjad dan bilangan 1 sampai 20. Dengan begitu setiap hari sekolah kami terus-menerus melihat kedua konten materi tersebut sehingga dengan begitu kami bisa memahami dan mengingat kedua materi tersebut.

Saat pembelajaran berlangsung, seorang guru menyadari bahwa peserta didik di dalam kelas terlihat kurang bersemangat mengikuti pembelajaran. Saat itu, guru berinisiatif untuk memberikan hadiah kepada peserta didik yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru. Setelah satu bulan, guru itu tidak lagi memberikan hadiah kepada peserta didik ketika berhasil menjawab pertanyaan guru. Akan tetapi peserta didik tetap bersemangat menjawab setiap pertanyaan karena berharap akan mendapatkan hadiah dari guru ketika berhasil menjawab dengan benar. Setelah menyadari tidak ada hadiah lagi yang diberikan guru, para peserta didik kembali lagi kurang bersemangat saat belajar.

Menurut Anda, apa yang menyebabkan para peserta didik tersebut menampilkan perilaku seperti di awal pembelajaran (kurang bersemangat saat belajar)? Jika Anda menjadi guru, apa yang akan Anda lakukan agar semangat belajar peserta didik dapat bertahan walaupun tidak mendapatkan hadiah?

Dari persoalan yang di narasikan di atas saya mencoba memberikan jawaban terkait penyebab peserta didik kurang bersemangat saat belajar. Saya mencoba menganalisis perseolan tersebut dari beberapa sisi yaitu antara lain sebagai berikut:

Lingkungan Belajar

Penyebab peserta didik tidak bersemangat belajar kemungkinan besar factor lingkungan tempat dia belajar. Factor lingkungan ini ada dua yaitu lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Di lingkungan sekolah kemungkinan terbesar sekolah tersebut tidak memiliki aturan yang lebih baik dan fasilitas yang tidak memadahi. Contoh dalam lingkungan sekolah kemungkinan aturan jam masuk sekolah tidak dijalankan dengan baik dan juga saya berpikir kemungkinan guru jarang masuk ke kelas untuk memberikan materi pelajaran kepada peserta didik. Atau mungkin dalam sekolah tersebut tidak memiliki fasilitas-fasilitas penunjang pendidikan seperti kurangnya buku pelajaran di perpustakaan, kurangnya ketersediaan computer untuk fasilitas belajar peserta didik.

Kemudian factor lingkungan saya berpikir tidak ada partisipasi atau dukungan dalam keluarga dan masyarakat terkait dukungan belajar kepada peserta didik. Misalnya dalam lingkunan keluarga orang tua tidak mengingatkan anaknya untuk belajar dan di lingkungan masyarakat mungkin sajah ada kegiatan-kegiatan masyarakat yang mengganggu kegiatan belajar mengajar seperti kebisingan kendaraaan umum dan lain sebagainya.

Konten Materi

Konten materi sangat berdampak pada peserta didik dalam hal untuk semangat belajar. Saya berpikir penyebab siswa tidak semangat belajar dikarenakan konten materi yang tidak kontekstual atau pembelajaran yang tidak kontekstual, mungkin saja guru memberikan konten materi lurus-lurus dari buku sedangkan yang seharusnya konten materi itu tidak sesuai dengan lingkungan tempat tinggal siswa dengan realita tersebut besar kemungkinan akan berdampak pada turunya semangat belajar dari siswa di lingkungan sekolah.

Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang diberikan oleh guru terlalu monoton atau singkatnya dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru tidak mengikuti perkembangan zaman. Misalnya di abad 21 sekarang seharusnya pembelajaran bersifat teknologi tetapi guru dalam memberikan pembelajaran masih menggunakan metode lama atau tidak mengikuti perkembangan zaman. Atau mungkin sajah guru memberikan pembelajaran tanpa menggunakan media pembelajaran sehingga berdampak pada siswa yang dimana mereka nantinya sulit memahami materi yang diberikan karena materi tersebut hanya abstrak yang seharusnya guru memberikan materi harus dengan pemilihan media pembelajaran yang cocok sehingga siswa cepat memahami materi tersebut.

Motivasi

Terkait dengan motivasi ini saya menduga dalam kegiatan belajar mengajar guru dan orang tua kurang memberikan motivasi belajar kepada peserta didik. Sehingga dalam diri peserta didik ketika tidak diberikan motivasi pastinya mereka akan beranggapan bahwa sekolah atau belajar itu tidak terlalu penting.

Reward

Soal pemberian apresiasi ini sangat berdampak pada semangat belajar siswa. Sangat penting di sekolah ketika ada peserta didik yang mempunyai kemampuan baik maka sangat diperlukan untuk memberikan apresiasi kepada siswa tersebut agar di kegiatan belajar selanjutnya peserta didik tersebut siswa tersebut lebih bersemangat lagi.

Ketika alam dan semesta merestui saya menjadi seorang guru yang saya lakukan agar peserta didik dapat bertahan walaupun tidak mendapatkan hadiah yaitu sebagai berikut:

Yang saya lakukan yaitu dengan cara memberikan apresiasi atau penghargan. Dalam memberikan penghargaan ini saya akan sangat berhati-hati ketika memberikan penghargaan. Apresiasi yang nantinya akan saya berikan bukan berupa hadiah benda atau uang. Saya berpikir ketika memberikan apresiasi berupa hadiah benda atau uang itu akan berdampak pada pemikiran siswa yang akan nantinya mereka bersifat pragmatis dan ini sangat berdampak buruk pada pendidikannya mereka yang dimana nantinya bukan tidak mungkin mereka akan belajar dengan rajin hanya untuk mendapatkan hadiah dan ketika tidak mendapatkan hadiah maka mereka tidak mau belajar lagi.

Saya mencoba berpikir ketika memberikan apresiasi ini kita sebagai seorang guru nantinya tidak boleh terjebak pada pemberian hadian bersifat banda berharga ataupun uang. Menurut pribadi saya yang pantasi diperikan penghargaan kepada siswa berprestasi yaitu dengan cara-cara sebagai berikut:

Di lingkungan sekolah kita sudah mengetauhi bahwa sudah pasti dalam setiap minggu di hari senin sekolah melaksanakan upacara bendera juga dalam hari-hari besar pastinya sekolah juga melaksanakan upacara bendera nah menurut saya momen ini sangat perlu diperhatikan oleh guru, pada momen ini guru memberitahukan ke seluruh peserta didik bahwa ada peserta yang mendapatkan nilai yang sangat baik di sekolahnya. Juga kita ketauhi bersama di sekolah ada Mading (majalah dinding), papan penguman dan pojok baca nah di Mading, papan informasih dan pojok baca ini kita tempelkan nama-nama yang berprestasi pada sekolah tersebut. Dengan dibacakan nama pada saat upacara bendera, menempel informasi nama-nama berprestasi di Mading, papan informasih, dan pojok baca itu sangat menghargai siswa yang berprestasi dan itu secara tidak langsung membuat dia bersemangat lagi agar pada setiap momen tersebut namanya dibacakan lagi pada saat upacara bendera atau ditempelkan lagi pada papan informasi,mading dan pojok baca. Meurut saya metode ini bukan sajah membangkitkan semangat belajar pada siswa berprestasi sajah tetapi ini memberikan kepada siswa yang berkemampuan cukup agar dia bias mengejar ketertinggalan nilai akademiknya sehingga dia akan berjuang dengan keras agar bisa namanya dibacakan juga pada saat momen-momen tertentu di sekolahnya.

Dalam kegiatan pertemuan tatap muka terbatas, pihak sekolah menempelkan poster perilaku hidup bersih dan sehat di setiap sudut sekolah, untuk membuat peserta didik menyadari pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat ketika berada di sekolah. Selain itu, guru juga secara berkala mengingatkan dan memberikan contoh bagaimana menerapkan perilaku hidup bersih kepada peserta didiknya. Karena terbiasa melihat poster dan perilaku guru di sekolah, para peserta didik selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat saat berada di sekolah.

Menurut Anda, apa yang menyebabkan para peserta didik tersebut mampu menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat tanpa perlu diingatkan?

Menurut saya ketika saya cermati narasi di atas yang menyebabkan peserta didik mampu menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat tanpa perlu diingatkan yaitu ada 3 hal:

Kampanye

Dalam narasi diatas dijelaskan bahwa pihak sekolah menempelkan poster perilaku hidup bersih dan sehat di setiap sudut sekolah. Menurut saya ini merupakan suatu kampanye yang sangat berdampak yang dimana peserta didik akan selalu melihat informasih tersebut dan akan berdampak pada pola perilaku hidup sehat mereka karena mereka mengikuti instruksi dari poster yang dipajang di setiap sudut sekolah.

Motivasi dari Guru

Terkait dengan motivasi dari guru dalam narasi diatas dijelaskan bahwa guru selalu mengingatkan kepada siswanya untuk selalu hidup dalam pola hidup bersih dan sehat. Dengan selalu mengingatkan setiap waktu kepada peserta didik itu  akan membangun kesadaran peserta didik tentang pentinganya pola hidup bersih dan sehat sehingga mereka bisa mnerapkanya dalam kehidupan sehari-hari.

Teladan

Dalam narasi tersebut dijelaskan bahwa guru memberikan contoh pola hidup sehat. Kita tahu bersama bahwa guru itu di guguh dan ditiru. Sudah bisa dipastikan jika guru memberikan teladan yang baik maka peserta didik akan mengikti teladan yang diberikan oleh guru tersebut.

Coba ingat-ingat pengalaman Anda ketika sekolah (SD/SMP/SMA), guru apa saja yang dapat membuat Anda tertarik mengikuti pembelajaran dan sebaliknya? Ceritakan sebuah pengalaman menarik Anda berkaitan dengan cara Anda membangkitkan motivasi pada diri Anda ketika menjadi seorang pelajar!

1. Sekolah Dasar

Guru yang membuat saya tertarik pada pembelajaran adalah guru PJOKAlasan saya menyukai guru PJOK adalah karena setap jam pembelajaran PJOK kami diberi materi sedikit dan dilanjutkan dengan olahraga atau praktek. Yang sering menonjol praktek pada saat mata pelajaran PJOK adalah bermain bola dan saya sangat menyukainya karena ini adalah hobi saya di bidang olahraga. Kemudian gurunya sangat baik dan juga dia tidak memberikan hukuman ketika kami berbuat salah tetapi tetap ada hukuman ketika nilai kami jelek dan menurut saya ini guru yang sangat baik.

Guru yang membuat saya tidak tertarik dalam pembelajaran adalah guru Bahasa IndonesiaAlasan saya tidak menyukai guru Bahasa Indonesia pada saat Sekolah Dasar dikarenakan dalam mengikuti pembelajaran kami terkadang disuruh untuk meringkas materi dalam sebuah buku dan kemudian dia memberikan pertanyaan atas materi yang kami ringkas. Jika kami tidak bisa menjawab maka kami akan diberikan hukuman.

2. SMP

Guru yang membuat saya tertarik pada pembelajaran adalah guru Bahasa InggrisAlasan saya menyukai guru Bahasa inggris pada saat SMP karena guru Bahasa inggri sangat baik dan memberikan perhatian lebih kepada kami. Ketika kami kesulitan memahami materi dia akan menjelaskan ulang materi tersebut sampai kami paham. Juga dalam kegiatan belajar mengajar dia tidak pernah memukul siswa yang sulit memahami materi yang diberikan oleh dia.

Guru yang membuat saya tidak tertarik pada pembelajaran adalah guru PKNGuru PKN pada saat saya sekolah di SMP adalah kepala sekolah yang sekaligus mengampuh mata pelajaran PKN guru ini sangat keras dalam hal mendidik. Kami dalam mengikuti pelajaranya dia kami tidak boleh ijin ke toilet, dan juga kami selalu mendapat hukuman tempeleng ketika salah dalam menjawab pertanyaan yang diberikan olehnya.

3. SMA

Guru yang membuat saya tertarik pada pembelajaran adalah guru EkonomiAlasan saya menyukai guru ekonomi pada saat SMA yaitu dikarenakan guru ekonomi tersebut sangat dekat dengan kami yang dimana pada saat jam istirahat dia selalu bergabung dengan kami juga pada saat luar jam sekolah kami selalu diundang ke rumahnya untuk saling bercerita dengan dia. Juga dalam memberikan materi dia sangat santai dan memberikan pelajaran tanpa ada kekerasan kepada kami.

Guru yang membuat saya tidak tertarik pada pembelajaran adalah guru MatematikaAlasan saya tidak menyukai guru Matematika karena dia sangat emosional. Terkadang dalam jam pelajaran nada yang dikeluarkan sangat keras dan suka membentak ketika kami tidak bisa menyelesaikan soal yang diberikanya. juga dia sering pada jam pelajaran dia tidak mengisinya dan terkadang kami diminta untuk datang lagi sore hari untuk mengganti jam pelajaran yang ditunda olehnya.

Pengalaman menarik saya dalam membangkitkan motivasi diri untuk belajar pada saat menempuh pendidikan yaitu pada saat saya SMA. Pada saat itu saya mempunyai rasa tertarik kepada lawan jenis dan lawan jenis yang saya sukai ini adalah orang yang mempunyai kemampuan akademik di atas saya. Ketika mengikuti upacara bendera dan pada saat pengumuman di pagi hari atau sore hari di sekolah nama dari gadis itu selalu diucapkan karena dia taat pada peraturan dan nilai akademiknya sangat baik. Dengan kenyaataan yang saya hadapi begitu saya merasa malu ketika mempunyai hubungan dengan dia yang dimana dia sangat berprestasi baik sedangkan saya tidak mempunyai prestasi yang baik. Atas dasar realita tersebut saya tidak minder berpacaran dengan dia justru saya memanfaatkan dia untuk bisa belajar bersama. Dan tibalah waktu pembuktianya pada saat pengumuman kelulusan saya mendapatkan nilai yang lebih baik berkat belajar bersama dengan dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun