Materi 3: Damai Dimulai dari Diri
Dalam sesi ini, kami diajak merefleksikan diri. Kami diminta untuk menerima kekurangan yang ada dalam diri kami dan belajar bersyukur atas kelebihan yang dimiliki. Ibu dosen dengan lembut memandu kami melalui proses ini, mengingatkan bahwa perdamaian dunia dimulai dari individu yang damai dengan dirinya sendiri.
Materi 4: Sekolahku Bhineka
Sesi ini adalah salah satu yang paling seru. Kami dibagi menjadi tiga kelompok dan diminta untuk memerankan drama tentang perbedaan dan toleransi. Setiap kelompok dengan kreatif memvisualisasikan cerita tentang pentingnya menghormati perbedaan. Gelak tawa dan tepuk tangan sering terdengar, tetapi di balik keriangan itu, pesan moral tentang toleransi begitu kuat disampaikan.
Materi 5: Sekolahku yang Damai
Pada sesi terakhir, kami bermain game papan risiko. Dalam permainan ini, ada tiga jenis kartu: kartu ancaman (merah), kartu kerentanan (kuning), dan kartu kapasitas (hijau). Kami belajar menghitung risiko dengan rumus sederhana: Risiko = Ancaman x Kerentanan : Kapasitas. Permainan ini mengajarkan kami untuk memahami bagaimana ancaman dan kerentanan dapat dikelola dengan meningkatkan kapasitas individu maupun kelompok untuk menciptakan lingkungan yang damai.
Penutup: Post-Test dan Refleksi
Diklat ditutup dengan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman kami setelah mengikuti rangkaian kegiatan. Bapak dosen kemudian memimpin sesi refleksi, di mana kami berbagi pengalaman dan wawasan yang kami dapatkan. Kami merasa lebih kaya secara pengetahuan dan lebih siap menjadi agen toleransi di lingkungan kami masing-masing. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama.