Sebagai calon guru professional, guru professional, guru tidak hanya mengetahui karakteristik peserta didik, namun juga harus tahu seberapa jauh pemahaman kebutuhan belajar peserta didik. Saat pembelajaran dimulai tidak hanya memberikan materi di kelas, tapi harus berperan sebagai fasilitator yang akan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. Semu aitu mengharuskan guru untuk mempertimbangkan strategi, model, dan Teknik yang tepat melalui ZPD. Berdasarkan pengalaman saya melalui Praktek Pembelajaran Terbimbing siklus 1 hingga siklus pada kelas 5 C SDN Sumbersari Pemah03 Jember, saya ingin memperdalam kembali mengenai penerapan ZPD dalam proses pembelajaran, terutama berkaitan dengan pengelompokkan yang sifatnya "heterogen". Hal yang ingin saya pelajari yaitu bagaimana penerapan teknologi sebagai alat Scaffolding untuk mendukung peserta didik mencapai tujuan pembelajarannya sesuai dengan ZPD serta bagaimana cara guru mendaptkan dukungan sesuai dengan ZPD.
KONEKSI ANTAR MATERI
Pembelajaran topik pendekatan, strategi, model, dan Teknik pada ZPD, selaras dengan mata kuliah yang dipelajari pada program PPG Calon Guru semester ganjil. Topik ini membantu saya Menyusun rancangan pembelajaran yakni modul ajar sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Keterkaitan penerapan ZPD ini dengan mata kuliah yang lain, diantaranya :
- Pemahaman Peserta Didik : Dalam penerapan Scaddolding pada ZPD, guru perlu mengetahui karakteristik dan potensi setiap peserta didik dengan baik untuk dapat memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, terkait pendekatan TaRL, guru harus mampu memperhatikan tingkat kemampuan peserta didik sesuai dengan kemampuannya.
- Filosofi Pendidikan : Pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu guru berperan sebagai "among" yang menuntun dan membimbing peserta didik sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya. Scaffolding pada ZPD diberikan guru melalui bimbingan sesuai dengan kemampuan secara bertahap dan mengurangi bimbingan saat peserta didik telah mampu mencapai pengetahuan dan keterampilan tersebut.
- Prinsip dan Pengajaran Asesmen I : Dalan penerapan Scaffolding pada ZPD, guru harus melakukan asesmen diagnostik untuk menentukan bagaimana guru membantu peserta didik berdasarkan kemampuannya. Kemudian, guru menerapkan Scaffolding pada asesmen formatif yang diberikan selama proses pembelajaran berlangsung.
- Praktek Pembelajaran Lapangan I : Penerapan Scaffolding pada ZPD saya terapkan pada PPL 1 dengan langkah awal yaitu melakukan asesmen diagnostik non kognitif. Kemudian, saya membuat metode pembelajaran PBL agar peserta didik saling menjelaskan satu sama lain kepada temannya tentang materi yang dikuasai. Kemudian saya memberikan bantuan pada peserta didik yang dirasa masih kurang dalam memahami materi tersebut.Â
AKSI NYATA
Manfaat pembelajaran ini, sebagai calon guru professional berdasarkan pengalaman saya mengajar dalam Praktek Pembelajaran Lapangan pada kelas 5 C SDN Sumbersari 03 Jember, penting mengenali karakteristik dan kebutuhan peserta didik sebelum merancang kegiatan pembelajaran. Kesiapan saya dalam penerapannya lebih meningkat dari sebelumnya, skalanya pada 8,5 dari 10. Hal ini karena saya telah memahami pentingnya penyesuaian rancangan pembelajaran yang dapat menunjang peserta didik lebih memahami materi serta meningkatkan potensinya dari penerapan ZPD. Selain it, manfaat dari semua pembelajaran ini bagi kesiapan saya sebagai calon guru professional adalah:
- Saya menjadi lebih memahami konsep-konsep seperti Scaffolding pada ZPD serta pembelajaran berdiferensiasi.
- Saya mendapatkan keterampilan baru dalam merancang pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, memberikan umpan balik yang membangun, dan memantau kemajuan peserta didik secara formatif.
- Saya merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam ruang kelas dengan lebih percaya diri, karena saya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mendukung perkembangan belajar peserta didik.
Selanjutnya, hal-hal yang perlu saya persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal diantaranya :
- Praktik lapangan : saya perlu melakukan praktik langsung dalam ruang kelas untuk mengimplementasikan konsep-konsep yang telah dipelajari dan memperoleh umpan balik dari pengalaman tersebut.
- Kolaborasi dengan rekan sejawat : Saya kan memanfaatkan waktu untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan rekan-rekan sejawat guna mendapatkan wawasan dan dukungan dalam menghadapi tantangan dalam pembelajaran.
- Refleksi dan penyesuaian: Melakukan refleksi terus-menerus terhadap praktek pengajaran adalah hal yang saya rencanakan untuk dilakukan, selain itu, saya juga harus mengevaluasi efektivitas strategi yang saya terapkan, dan melakukan penyesuaian jika diperlukan berdasarkan umpan balik dari peserta didik dan rekan kerja.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H