Mohon tunggu...
Peserta PPG 15901
Peserta PPG 15901 Mohon Tunggu... Guru - PESERTA PPG GELOMBANG 2 TAHUN 2024

Mahasiswa PPG Gelombang 2 Tahun 2024

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

T5-8 Aksi Nyata "Penerapan Scaffolding pada ZPD"

5 Desember 2024   23:38 Diperbarui: 5 Desember 2024   23:44 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pembelajaran IPAS 

MULAI DIRI

Saya berpikir bahwa di topik ini akan lebih mendalami tentang ZPD. Topik ini akan menjelaskan pendekatan, strategi, metode, atau Teknik yang dapat diterapkan pada pembelajaran dengan Scaffolding yang berdasarkan pada tingkat pemahaman peserta didik. Topik ini penting untuk mengantarkan saya memahami memahami Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD, serta bagaimana faktor faktor ini mempengaruhi pendidikan di Indonesia. Setelah nantinya saya mempelajari topik ini, saya berharap mampu:

  1. menganalisis dan menguraikan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD
  2. merancang dan memodifikasi pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD (tugas)
  3. merancang dan memodifikasi materi mengajar yang menerapkan Scaffolding pada 'Zone of Proximal Development'
  4. menganalisis dan menyimpulkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD
  5. berargumentasi dalam diskusi dan tulisan blog

Semua aspek tersebut sangat berguna, nantinya untuk persiapan saya dalam merencanakan modul ajar.

EKSPLORASI KONSEP

Hal baru yang saya pelajari pada topik ini bahwa setiap peserta didik memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda, tiap individu memiliki Tingkat ZPD yang berbeda-beda. Untuk itu perlu bimbingan kepada peserta didik dan guru harus menyesuaikan strategi, model, dan Teknik pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan potensi siswa agar tercapainya tujuan pembelajaran. Berdasarkan hasil Praktek Pembelajaran Lapangan di SDN Sumbersari 03 Jember, saya melihat bahwa media Scaffolding yang sering saya gunakan dalam praktik mengajar di kelas adalah  video pembelajaran. Penggunaan video pembelajaran ini membantu dalam menyajikan materi secara audio visual dan dapat membantu peserta didik memahami konsep yang abstrak atau sulit dijelaskan secara teks, misalnya Struktur Kerak Bumi. Selain itu, Saya juga menggunakan simulasi dalam proses pembelajaran di kelas V C. Simulasi yang saya gunakan adalah sebuah aplikasi berbasis digital berupa permainan WordWall, dengan harapan bisa memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan. Selain itu, saya juga menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dslam bentuk berkelompok untuk bisa melatih keterampilan atau pemahaman peserta didik terhadap konsep yang baru saja dipelajari. Manfaatnya untuk membantu peserta didik mengerjakan tugas secara bertahap, dengan petunjuk yang jelas sehingga mereka nantinya bisa mengembangkan keterampilan dan pemahaman dengan bantuan yang cukup.

RUANG KOLABORASI

Di ruang kolaborasi, saya dan rekan-rekan belajar membahas pandangan kami tentang pendekatan, strategi, model dan Teknik pembelajaran yang tepat untuk untuk penerapan Scaffolding pada ZPD. Kami saling bertukar pendapat dan menemukan persamaan serta perbedaan lalu saling memberikan saran dan masukkan agar bisa diterapkan saat pembelajaran. Saya saling bertukar pendapat mengenai kesulitan belajar siswa pada kelas 5 C, perbedaan kompetensi yang saya temui pada kelas 5 C tidak didapatkan perbedaan kompetensi yang signifikan. Saya mengampu materi Bab 4, materi 'Ayo Berkenalan dengan Bumi Kita'. Saya mengetahui dan bisa melakukan pemetaan terhadap Tingkat kemampuan peserta didik pada kelas 5 C  SDN Sumbersari 03 Jember melalui asesmen diagnostik berupa pre-test yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai. Soal pre-test berupa pilihan ganda berjumlah 10 soal dengan komposisi 60% tingkat kemampuan soal C3-C4, 20% soal dengan tingkat kemampuan C5, dan 20% soal dengan tingkat C1-C2. Dari hasil pre-test tersebut, dapat diketahui kompetensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik, terdapat peserta didik dengan kompetensi sangat mahir, mahir, dan perlu bimbingan. Untuk peserta didik dengan kompetensi sangat mahir (tinggi), mereka dapat mengerjakan pre-test dengan baik dan menjawab semua soal dengan benar. Peserta didik dengan kompetensi mahir (sedang). hanya dapat menyelesaikan soal-soal dengan tingkatan mudah sampai sedang atau yang berkemampuan C1-C4 saja, dan peserta didik dengan kompetensi perlu bimbingan (rendah) hanya mampu menyelesaikan soal tingkat rendah atau yang berkemampuan C1-C2 saja. Sehingga, dari hasil yang diperoleh tersebut, guru dapat melakukan pemetaan terhadap peserta didik sesuai dengan tingkat kemampuannya.

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

            Berdasarkan pengalaman dari masing-masing anggota kelompok kami dalam kegiatan Praktek Pembelajaran Lapangan (PPL) 1 di SDN Sumbersari 03 Jember, hal yang saya pahami dari kegiatan demonstrasi baik dari sendiri maupun dari rekan-rekan adalah ketika berdiskusi mengenai topik ini, penerapan Scaffolding untuk meningkatkan ZPD peserta didik sangatlah penting. Penerapan ZPD guru mengetahui strategi pembelajaran, metode, dan Teknik yang harus dilakukan. Pemberian bantuan tidaklah secara terus-menerus, namun secara bertahap sesuai dengan Tingkat pemahaman peserta didik sehingga mampu berpikir kritis. Selain itu, melalui kegiatan demonstrasi kontekstual ini ada beberapa hal penting yang saya dapatkan mengenai peran guru dalam penerapan Scaffolding bagi peserta didik berkemampuan rendah:

  • melakukan perubahan posisi tempat duduk dan kelompok secara berkala. kelompok tetap berisi peserta didik dengan dengan kemampuan yang heterogen, namun akan diganti anggotanya secara berkala, hal ini bertujuan selain peserta didik dengan kemampuan tinggi dapat membantu dan mejadi tutor sebaya, perubahan posiis tempat duduk dan kelompok juga bertujuan agar peserta didik dapat melatih kemampuan bersosialisasi dan mengenal semua teman-temannya tanpa membeda-bedakn teman.
  • Strategi lain yang saya lakukan untuk membantu peserta didik dengan kemampuan rendah adalah dengan menggunakan beberapa media pembelajaran yang dapat menarik perhatian peserta didik dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang saya berikan. contoh media yang saya gunakan adalah gambar, video, ppt, dan media papan hak dan kewajiban.
  • memberikan tugas tambahan khususnya bagi murid dengan kemampuan perlu bimbingan (rendah). Soal tersebut berguna bagi murid untuk memperdalam pemahaman mereka terhadap materi

ELABORASI PEMAHAMAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun