“Tidak ada gading yang tak retak”—“tidak ada manusia yang sempurna”—
Pepatah ini sudah sangat sering kita dengar dan tidak ada orang yang membantahnya kalau pepatah ini salah. Tapi kenapa judul diatas malah bertolak belakang dengan pepatah tersebut? Dan kenapa untuk menjadi manusia sempurna dikaitkan dengan makanan? Ini landasannya:
3 Makanan Penghasil Manusia yang Sempurna
Selama ini kita hanya mengenal makanan yang masuk melalui mulut, baik makanan berbentuk padat maupun cair, tapi hal ini ternyata belum cukup, karena ternyata ada 2 jenis makanan lagi yang sangat jarang di publikasikan dan di bahas oleh para ilmuwan, akibat 2 jenis ini tidak pernah di bahas dan diteliti oleh para ilmuwan sehingga sangat sulit untuk menjadi manusia yang sempurna.karena untuk pertumbuhan dan perkembangan ke-3 makanan ini harus terkumpul dalam tubuh untuk melakukan proses metabolisme yang sempurna. Makanan ke-3 ini memang bukan wilayah ilmuwan, tapi merupakan wilayah para pemuka agama karena ini menyangkut spiritual manusia. Berikut kita bahas ke-3 jenis makanan ini.
Dalam kehidupan manusia memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangan baik fisik/ jasmani maupun rohani.
- Makanan melului mulut Dikatakan sebagai sistem pencernaan. Makanannya ada, jelas terlihat dan dapat dibuktikan. Alat atau organ pencernaan yang ada pada tubuh manusia: ada, jelas, dan dapat dibuktikan.
- Makanan melalui hidung:Dikatakan sebagai sistem pernafasan. Makanannya berupa udara-oksigen, ada, tidak terlihat, tetapi dapat dibuktikan. Alat atau organ pernafasan pada tubuh manusia: ada, jelas dan dapat dibuktikan.
- Makanan melalui sistem spiritual - keagamaan:Makanannya adalah ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Taala, selain ibadah wajib di antaranya bacaan "Subhanallah" untuk mengingat Allah: ada, dan jelas. Alat atau organ yang ada pada tubuh manusia dari sistem spiritual - keagamaan, ada, tidak terlihat tetapi dapat dibuktikan.
Ketika makanan tadi berkumpul pada sel-sel terkecil di tubuh manusia akan melakukan fungsi sel metabolisme. Setiap melakukan metabolisme, sel-sel terkecil di seluruh tubuh manusia yang telah mengandung ketiga unsur makanan tersebut akan bertasbih atau berzikir dengan kalimah "Subhanallah".
Perkembangan dan pertumbuhan jiwa, rohani, batin, spiritual dan religius/keagamaan memerlukan makanan. Makanannya (makanan ke-3)adalah ibadah hanya kepada Allah Subhanahu Wa Taala.
Bentuk ibadah itu sendiri dapat dilakukan oleh fisik/jasmani manusia terbukti dan nyata, tetapi sistem yang akan mengolah makanan ibadah tadi ada pada diri manusia namun tidak dapat dilihat walaupun nyata dapat dilaksanakan.
Dengan melakukan tarikan nafas (makanan ke-2) disertai bacaan "Subhanallah" (makanan ke-3), bacaan "Subhanallah" cukup dengan hanya satu kali setiap satu tarikan nafas, manusia akan menghirup udara oksigen dalam jumlah yang cukup besar. Satu tarikan nafas manusia, oksigen yang masuk melalui pernafasan akan disebar ke seluruh tubuh sampai ke sel-sel terkecil yang akan melakukan fungsi metabolisme. Walaupun udara oksigen yang sampai ke sel-sel terkecil hanya sejumlah kecil saja dari satu tarikan nafas, tetapi tetap membawa satu bacaan "Subhanallah".
Bila tidak terjadi pertumbuhan dan perkembangan rohani/ batin (hanya makanan ke-1 dan ke-2) sedangkan tubuh sudah matang-dewasa, maka akan timbul manusia:
- Susah melakukan kebaikan.
- Susah untuk beriman dan bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Taala.
- Mudah melakukan tindak kejahatan dari ringan sampai berat.
- Mudah melanggar adab kesopanan dalam kehidupan.
- Mudah melanggar hukum adat, hukum dan aturan yang berlaku.
Seluruh tubuh selalu dibiasakan mengingat Allah, karena setiap tarikan nafas dengan disertai "Subhanallah", akan membawa masuk hawa keTuhanan "Subhanallah" bersama oksigen, yang akan menyebar ke seluruh tubuh atau ke seluruh sel dan dipergunakan untuk berbagai fungsi metabolisme. Maka setiap sel di tubuh kita yang akan mengadakan metabolisme selalu menggunakan oksigen yang membawa "Subhanallah".
Jadi, setiap sel di seluruh tubuh manusia dari sel yang terkecil pada saat melakukan fungsi sel/metabolisme selalu mengingat Allah dengan "Subhanallah" terlebih dahulu. Demikian pula dengan proses yang sama pada saat mengeluarkan nafas.
Mengapa ke-3 makanan ini sangat jarang di bahas secara bersamaan? Hal ini menurut , pendapat penulis :
- Untuk membahas ini secara lengkap maka perlu orang yang bukan hanya seorang ilmuwan , tapi juga seorang yang sangat menguasai ilmu spiritual yang sangat dalam .
- Makanan ke-2, yaitu yang masuk melalui hidung tidak banyak penelitian dan informasi yang kita dapatkan. Bagi manusia , pernafasan merupakan salah satu factor pendukung yang sangat penting dalam kehidupan, karena hampir seluruh kegiatan fisiologis yang terjadi dalam tubuh sangat memerlukan oksigen. Kalau makanan melalui hidung ini sangat penting, kenapa sangat jarang yang menelitinya?? Mengapa ia tetap menjadi ‘misteri kehidupan'??
- apakah kita pernah mendapatkan referensi dari peneliti, berapa kali permenit menarik dan mengeluarkan nafas yang terbaik untuk kesehatan??
- Berapa kandungan oksigen yang tepat dan terbaik pada saat menarik nafas??
- *dimana tempat bernafas yang tepat dan terbaik??
Pertanyaan ini tidak akan anda temukan jawabannya dari peneliti karena untuk mendapatkannya anda tidak perlu membeli/membayarnya ke kasir, karena dia bertebaran tidak terbatas di sekitar anda.
3. Untuk makanan ke-3 yaitu makanan spiritual untuk ruh juga sangat banyak dan beragam, apalagi dalam ajaran islam. Kita tinggal memilih ibadah mana yang kita mau. Tapi dari begitu banyak makanan sptitual ini , mengapa tidak juga menghasilkan manusia yang sempurna -yang seperti di kehendaki oleh Allah SWT? Berdasarkan analisa dan ilmu yang penulis dapatkan, ternyata makanan ke-3 dalam hal mengkonsumsinya sama dengan makanan ke-1 yang masuk melalui mulut. Makanan spiritual ini ternyata harus juga di bawah petunjuk dan bimbingan dari ahlinya. Kalau makanan melalui mulut kita mendapat informasi melalui penelitian dan ilmuwan, maka makanan ke-3 ini harus juga kita dapatkan melalui petunjuk dan bimbingan guru yang benar (lihat tulisan http://www.kompasiana.com/pesantrenmiftahulhuda/masih-adakah-wakil-allah-saat-ini_5595c76ae3afbda008c6cf8a dan http://www.kompasiana.com/pesantrenmiftahulhuda/ibadah-saya-sudah-banyak-masuk-surgakah-saya-ya-allah_5597b9c4539373140bb9a840 .)
#.Mengapa banyak manusia yang sudah banyak mengkonsumsi dan teratur dalam menjalankan tapi tidak menghasilkan seperti yang dia harapkan...??
#. Mengapa banyak manusia beribadah, tapi bukannya ketenangan yang didapat tapi malah hati yang gelisah dalam menghadapi hidup??
#. Mengapa banyak manusia sudah beribadah, hidup berkecukupan menurut ukuran manusia dan terlihat sempurna tapi malah hatinya tidak mendapat ketenangan?
#. Mengapa tasbih/zikir “Subhanallah” bukan zikir yang lain? Hal ini akan di bahas pada tulisan berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H