Mohon tunggu...
Miftahul Huda Garut
Miftahul Huda Garut Mohon Tunggu... wiraswasta -

http://pesantrenmiftahulhuda.or.id/ mempunyai VISI: Menjadi Yayasan dan Pesantren terbaik dan terpercaya dalam membangun Ummat Manusia sebagai Hamba Allah dan Kuat dalam menjalani Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Adakah Manusia Sempurna? Ada, Ini Makanannya

12 Juli 2015   04:48 Diperbarui: 12 Juli 2015   09:50 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seluruh tubuh selalu dibiasakan mengingat Allah, karena setiap tarikan nafas dengan disertai "Subhanallah", akan membawa masuk hawa keTuhanan "Subhanallah" bersama oksigen, yang akan menyebar ke seluruh tubuh atau ke seluruh sel dan dipergunakan untuk berbagai fungsi metabolisme. Maka setiap sel di tubuh kita yang akan mengadakan metabolisme selalu menggunakan oksigen yang membawa "Subhanallah".

Jadi, setiap sel di seluruh tubuh manusia dari sel yang terkecil pada saat melakukan fungsi sel/metabolisme selalu mengingat Allah dengan "Subhanallah" terlebih dahulu. Demikian pula dengan proses yang sama pada saat mengeluarkan nafas.

Mengapa ke-3 makanan ini sangat jarang di bahas secara bersamaan? Hal ini menurut , pendapat penulis :

  1. Untuk membahas ini secara lengkap maka perlu orang yang bukan hanya seorang ilmuwan , tapi juga seorang yang sangat menguasai ilmu spiritual yang sangat dalam .
  2. Makanan ke-2, yaitu yang masuk melalui hidung tidak banyak penelitian dan informasi yang kita dapatkan. Bagi manusia , pernafasan merupakan salah satu factor pendukung yang sangat penting dalam kehidupan, karena hampir seluruh kegiatan fisiologis yang terjadi dalam tubuh sangat memerlukan oksigen. Kalau makanan melalui hidung ini sangat penting, kenapa sangat jarang yang menelitinya?? Mengapa ia tetap menjadi ‘misteri kehidupan'??
  • apakah kita pernah mendapatkan referensi dari peneliti, berapa kali permenit menarik dan mengeluarkan nafas yang terbaik untuk kesehatan??
  • Berapa kandungan oksigen yang tepat dan terbaik pada saat menarik nafas??
  • *dimana tempat bernafas yang tepat dan terbaik??

Pertanyaan ini tidak akan anda temukan jawabannya dari peneliti karena untuk mendapatkannya anda tidak perlu membeli/membayarnya ke kasir, karena dia bertebaran tidak terbatas di sekitar anda.

3. Untuk makanan ke-3 yaitu makanan spiritual untuk ruh juga sangat banyak dan beragam, apalagi dalam ajaran islam. Kita tinggal memilih ibadah mana yang kita mau. Tapi dari begitu banyak makanan sptitual ini , mengapa tidak juga menghasilkan manusia yang sempurna -yang seperti di kehendaki oleh Allah SWT? Berdasarkan analisa dan ilmu yang penulis dapatkan, ternyata makanan ke-3 dalam hal mengkonsumsinya sama dengan makanan ke-1 yang masuk melalui mulut. Makanan spiritual ini ternyata harus juga di bawah petunjuk dan bimbingan dari ahlinya. Kalau makanan melalui mulut kita mendapat informasi melalui penelitian dan ilmuwan, maka makanan ke-3 ini harus juga kita dapatkan melalui petunjuk dan bimbingan guru yang benar (lihat tulisan http://www.kompasiana.com/pesantrenmiftahulhuda/masih-adakah-wakil-allah-saat-ini_5595c76ae3afbda008c6cf8a  dan http://www.kompasiana.com/pesantrenmiftahulhuda/ibadah-saya-sudah-banyak-masuk-surgakah-saya-ya-allah_5597b9c4539373140bb9a840   .)

#.Mengapa banyak manusia yang sudah banyak mengkonsumsi dan teratur dalam menjalankan tapi tidak menghasilkan seperti yang dia harapkan...??

#. Mengapa banyak manusia beribadah, tapi bukannya ketenangan yang didapat tapi malah hati yang gelisah dalam menghadapi hidup??

#. Mengapa banyak manusia sudah beribadah, hidup berkecukupan menurut ukuran manusia dan terlihat sempurna tapi malah hatinya tidak mendapat ketenangan?

#. Mengapa tasbih/zikir “Subhanallah” bukan zikir yang lain? Hal ini akan di bahas pada tulisan berikutnya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun