Syukur Diri
Mari---kita puji tubuh yang tetap teguh, meski seringkali rapuh, bahkan hampir seluruh memilih tetap terjatuh.
Mari---kita renungi setiap yang terjadi, bahwa hebat telah kita miliki, sebab telah melewati setiap rintangan yang menghukum diri untuk berpijar lagi.
Mari---kita rayakan, setiap segala perjalanan yang terkadang menekan perasaan juga segala pernah kehilangan, dengan ikhlas dan kerelaan.
Mari---kita upayakan syukur diri, meski tangis membanjiri pipi, sebab nyatanya riuh kepala barangkali juga akibat sempit hati.
Pemalang, 8 Januari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H