Mohon tunggu...
Persona Non Grata
Persona Non Grata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Trickster Libertatem

Kilas balik yang perlu dibalik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tahi: Senjata Terakhir VOC Melawan Serangan Kesultanan Mataram

19 Oktober 2022   09:32 Diperbarui: 19 Oktober 2022   09:36 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Lukisan Karya Jacobus van Der Schley, tentang pandangan pengepungan Batavia tahun 1629

Saat itu garnisun kota Batavia diserang penuh selama sebulan penuh, selama Agustus, menyebabkan komando Mataram percaya dapat merebut Batavia. Serangan melalui Redoute Hollandia (sebuah bangunan pertahanan kecil yang memiliki bentuk seperti menara) yang dihuni oleh Sersan Madelijn bersama dengan 24 serdadunya beserta dua artileri tempur penuh, berupaya menahan gempuran dari pasukan Mataram. 

Puncaknya malam 21 dan 22 September,gempuran dari Mataram begitu massif sehingga pihak VOC kehabisan amunisi untuk menahan gempuran tersebut. Kemudian terceletuk ide gila dari Sersan Madelijn, Ia menginstruksikan kepada anak buahnya supaya pergi ke ruang serdadu untuk membawa beberapa karung yang diisi penuh oleh tahi. Merasa sudah putus asa, karena pasukan dari kubu Mataram dapat mendekati benteng pertahanan, akhirnya pasukan Madelijn melemparkan karung berisi tahi kepada pasukan Mataram yang merangkap mendekati benteng pertahanan. 

Ide dari Sersan Madelijn sepertinya berhasil diterapkan yang menyebabkan pasukan dari Sultan lari dari tembok pertahanan dengan ucapan "O, Seytang orang Hollanda de Bakkalay samma tay". Jika diterjemahkan menjadi Setan orang Belanda berperang menggunakan tahi. Pasukan kubu Sultan Agung kemudian mundur hingga daerah pedalam Batavia, sehingga penyerangan terhadap VOC di Batavia mengalami kegagalan. 

Melalui jalannya peperangan yang begitu aneh, pasukan Mataram memberikan istilah terhadap Redoute Hollandia sebagai "Kota Tahi". Periode kedepannya, orang Jawa memiliki istilah khusus untuk menggambarkan Batavia yang terbagi menjadi dua kota, yakni kota Intan dan kota Tahi.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun