Mohon tunggu...
Persona Non Grata
Persona Non Grata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Trickster Libertatem

Kilas balik yang perlu dibalik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bulan Kelam Sejarah Indonesia

11 September 2022   14:51 Diperbarui: 11 September 2022   14:53 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Tragedi Tanjung Priok 12 September 1984 

Pada dekade tahun 1980-an, pemerintahan orde baru menerapkan pancasila sebagai asas tunggal yang akhirnya memantik terjadinya konflik dengan pihak massa islam. Mengutip dari Nasional.tempo.co peristiwa bermula pada 8 September 1984 ketika pihak dari ABRI memasuki kawasan peribadatan masyarakat dengan mencopot berbagai informasi keagamaan dan tidak menghargai etika di ruang ibadah dengan masuk menggunakan larsnya. Kemudian terjadilah konflik antara pihak aparat dengan masyarakat sipil. Melalui konflik yang terjadi beberapa masyarakat sipil ditangkap dan dituduh sebagai provokator. Puncaknya pada 12 September 1984, massa islam yang berjumlah 1.500 melakukan aksi massa menuju kodim dan polres Tanjung Priok. Kedatangan aksi massa tersebut disambut dengan ribuan peluru otomatis yang keluar dari senapan pihak aparat. Mengutip dari kontras.org akibat dari tindakan represif aparat tersebut 23 orang meninggal dunia, 79 orang menjadi korban, 55 orang mengalami luka-luka dan beberapa orang lainnya menghilang tanpa adanya kejelasan data serta beberapa orang lainnya ditahan tanpa adanya proses pengadilan yang jelas. 

3. Tragedi Semanggi II 24 September 1999  

Tragedi berdarah yang terjadi ketika masa peralihan dari orde baru ke masa reformasi. Kejahatan Hak Asasi Manusia di awal masa reformasi ditunjukkan oleh adanya tragedi Semanggi II. Tragedi Semanggi II terjadi akibat wacana dari DPR untuk mengesahkan UU PKB (Penanggulangan Keadaan Bahaya) pada awal September, sehingga menyebabkan rentetan aksi demonstrasi dari masyarakat sipil. Bagi masyarakat sipil RUU ini hanya akan menancapkan dominasi pihak ABRI di Indonesia, padahal pelanggaran HAM dari pihak ABRI masih seringkali terjadi. Kemudian puncak dari konfliknya terjadi di peristiwa Semanggi II ketika pihak demonstrasi diserang oleh aparat dengan berbagai senjatanya. Korban dari peristiwa tersebut tercatat 217 orang luka-luka dan 11 orang dinyatakan meninggal dunia. 

4. Pembunuhan Munir Said Thalib 7 September 2004 

Indonesia kehilangan aktivis pembela HAM hebat pada tahun 2004, yakni Munir Said Thalib. Secara singkat ia dibunuh ketika perjalanan menuju Amsterdam dari Indonesia menggunakan racun arsenik dalam minumannya di penerbangan pesawat. Beliau diperkirakan meninggal dunia ketika berada di kawasan Rumania di dalam pesawatnya. Hingga saat ini, dalang dari pembunuhan tokoh pendiri Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) belum ada titik terang. 

5. Reformasi Dikorupsi 24 September 2019 

Salah satu peristiwa yang terjadi di era kontemporer perjalan bangsa Indonesia baru terjadi tiga tahun yang lalu, ketika DPR mengesahkan banyaknya RUU (Rancangan Undang-Undang) yang tidak berpihak terhadap masyarakat sipil. Mulai dari UU KPK, RKUHP (Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana), RUU Pertahanan, dan RUU Minerba. Pada bulan September menjadi bulannya demonstrasi skala nasional dari seluruh penjuru Indonesia melakukan aksi demonstrasi menuntut direvisinya banyaknya RUU bermasalah tadi. Aksi demonstrasi tersebut, pada akhirnya banyak terjadi tindakan represif dari pihak aparat sipil. Mengutip dari KontraS dari pihak demonstran sendiri tercatat 5 orang dinyatakan meninggal dunia akibat tindakan represif aparat sipil. 

6. Kenaikan Harga BBM 3 September 2022 

Pada awal bulan tepatnya 3 September 2022 pemerintah baru saja memastikan kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) mulai dari Solar, Pertalite, hingga Pertamax. Kenaikan ini ditakutkan akan menimbulkan inflasi dan kenaikan harga bahan pokok yang dapat merugikan masyarakat Sipil. Respon langsung diberikan oleh seluruh elemen masyarakat terhadap kenaikan Harga BBM tersebut, mereka akan melakukan aksi massa pada 5 September 2022 supaya pemerintah mencabut ketetapan kenaikan harga BBM ini. 

Mari kita selalu mengingat bahwasannya bulan September ini, bukannya bulan yang baik bagi negara Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan melaui peristiwa di atas, betapa masih banyaknya pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di bulan ini. Gaungkan dalam benak pikiran pembaca bahwa September Hitam akan selalu menjadi pengingat untuk mengingatkan dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh aparatur negara kepada masyarakat sipil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun