Mohon tunggu...
Pernah Duda
Pernah Duda Mohon Tunggu... Musisi - Penghibur

Ngomongin Budaya Populer. Yang santai-santai aja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Labubu, Boneka Viral yang Jadi Koleksi Lisa Blackpink

17 September 2024   09:45 Diperbarui: 17 September 2024   11:05 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Antusiasme ini bahkan sampai membuat orang dewasa berbondong-bondong datang ke mal-mal besar di Jakarta ketika ada acara peluncuran edisi Labubu. Beberapa dari mereka tampak berebut untuk menjadi yang pertama mendapatkan boneka tersebut. Tidak hanya itu, banyak dari mereka yang menggunakan layanan jastip untuk memastikan mereka bisa mendapatkan Labubu sebelum stok habis.

Selain pengaruh besar dari Lisa BLACKPINK, ada beberapa alasan mengapa Labubu begitu disukai oleh banyak orang. Salah satu alasan utamanya adalah desain yang unik dan khas. Labubu bukan hanya sekadar boneka; ia adalah karya seni dalam bentuk mainan. Desainnya yang menggabungkan unsur-unsur imut dan seram membuatnya menarik bagi berbagai kalangan, mulai dari kolektor mainan hingga penggemar seni.

Kasing Lung, sebagai pencipta Labubu, memiliki reputasi yang baik di kalangan penggemar barang koleksi. Karya-karyanya selalu dinanti-nanti karena ia dikenal dengan inovasinya dalam menciptakan karakter yang orisinal dan penuh imajinasi. Setiap Labubu dirancang dengan detail yang sangat hati-hati, membuat setiap boneka tampak hidup dan memiliki karakteristik yang berbeda. Hal ini menambah nilai sentimental dan emosional bagi mereka yang mengoleksi Labubu.

Selain itu, kelangkaan dan eksklusivitas juga menjadi faktor penting dalam kesuksesan Labubu. Setiap rilis edisi baru selalu dibatasi jumlahnya, dan ini membuat para kolektor merasa bahwa memiliki Labubu adalah pencapaian tersendiri. Barang-barang yang langka selalu memiliki daya tarik tersendiri, dan ini juga berlaku untuk Labubu. Semakin sulit didapatkan, semakin besar pula keinginan untuk memilikinya.

Salah satu aspek paling menarik dari fenomena Labubu adalah betapa besarnya antusiasme orang-orang untuk mendapatkan boneka ini. Di Jakarta, misalnya, acara peluncuran Labubu di mal sering kali menarik perhatian banyak orang. Beberapa dari mereka bahkan rela datang lebih awal dan mengantri selama berjam-jam hanya untuk bisa membeli boneka tersebut.

Tidak hanya itu, layanan jastip juga menjadi salah satu cara bagi banyak orang untuk mendapatkan Labubu. Mereka yang tidak bisa hadir di acara peluncuran atau yang tinggal jauh dari lokasi peluncuran akan menggunakan jastip sebagai alternatif. Hal ini menunjukkan betapa tingginya minat terhadap Labubu, hingga orang-orang bersedia mengeluarkan uang lebih demi mendapatkan boneka ini.

Dengan pengaruh besar dari Lisa BLACKPINK dan daya tarik unik yang dimiliki Labubu, sepertinya popularitas boneka ini belum akan meredup dalam waktu dekat. Setiap rilis baru selalu dinanti-nanti oleh para kolektor, dan kehadiran edisi-edisi terbatas membuat Labubu semakin diminati. Selama tren koleksi mainan dan budaya pop masih berkembang, Labubu tampaknya akan terus menjadi salah satu ikon yang disukai banyak orang.

Bagi para penggemar Lisa dan kolektor mainan, memiliki Labubu adalah lebih dari sekadar memiliki boneka; ini adalah bentuk penghargaan terhadap seni, desain, dan kreativitas. Fenomena Labubu membuktikan bahwa di dunia modern, apa pun yang bersifat unik dan orisinal selalu memiliki tempat tersendiri di hati para penggemarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun