- Kesehatan Lingkungan: Pola makan yang tinggi daging dan produk olahan berkontribusi pada emisi gas rumah kaca dan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk mengadopsi pola makan yang lebih berkelanjutan.
Â
- Gizi: Dengan meningkatnya konsumsi makanan cepat saji yang rendah nutrisi, banyak orang mengalami malnutrisi meskipun terlihat cukup makan. Hal ini menunjukkan pentingnya edukasi gizi untuk meningkatkan kesadaran akan pilihan makanan sehat.
- Inklusi dan Kesetaraan: Akses terhadap makanan sehat sering kali dibatasi oleh faktor ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan sistem pangan yang inklusif agar semua lapisan masyarakat dapat mengakses makanan bergizi.
 Kesimpulan
Tren dalam pola makan di era modern menunjukkan pergeseran menuju pengolahan makanan yang lebih praktis dan beragam, serta perhatian terhadap kesehatan dan kebutuhan nutrisi spesifik. Dengan kemajuan teknologi pengolahan makanan, konsumen dapat menikmati produk yang tidak hanya lezat tetapi juga memenuhi standar kesehatan dan keberlanjutan.
Tren perubahan pola makan di era modern menunjukkan pergeseran signifikan dalam kebiasaan konsumsi pangan masyarakat. Meskipun kemudahan akses terhadap berbagai jenis makanan memberikan keuntungan, tantangan kesehatan tetap ada akibat dari meningkatnya konsumsi makanan cepat saji dan berkalori tinggi. Oleh karena itu, kesadaran akan pola makan sehat dan bertanggung jawab perlu terus ditingkatkan untuk menjaga kesehatan individu dan lingkungan.
Pola makan di era modern menunjukkan tantangan besar dalam menjaga kesehatan individu dan lingkungan. Mengadopsi pola makan sehat sesuai rekomendasi WHO dapat membantu mencegah malnutrisi dan penyakit tidak menular serta berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Edukasi tentang gizi dan akses terhadap pilihan makanan sehat harus menjadi prioritas untuk mencapai kesetaraan dalam kesehatan di masyarakat.
Daftar Pustaka
- Aulya, Y., Kundaryanti, R., & Apriani, R. (2021). Hubungan Usia Menarche Dan Konsumsi Makanan Cepat Saji Dengan Kejadian Dismenore Primer Pada Siswi Di Jakarta. Menara Medika, 4(1).
- Lestari, E. I. (2020). Hubungan pola makan dengan kebiasaan konsumsi makanan cepat saji (fast food) pada siswa-siswi kelas XI di SMA Negeri Samarinda. Borneo Studies and Research, 1(3), 1766-1771.
- Mahmud, A., & Saleh, M. (2024). Budaya Konsumsi Makanan Cepat Saji Dalam Kehidupan Remaja Di Kelurahan Dengerakko Kecamatan Wara Kota Palopo (Studi Kasus Franchise KFC). Macora, 3(2), 150-165.
- Ranggayuni, E., & Nuraini, N. (2021). Faktor yang berhubungan dengan Konsumsi Makanan cepat Saji pada Mahasiswa di Institusi Kesehatan Helvetia Medan. JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan), 6(3), 278-284.
Ditulis oleh
- Ali Alfariz
- Silvi Wahyu Priyatna
- Lulus Indriani
- Nabila Azhara
- Sara Monika Ursula Hodo
- Emanuela Rosnita Tobi
- Anisa Fatmawati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H