Namun mudah-mudahan saja, jawabannya segera keluar dengan jawaban yang paling ditunggu: pilkades dilaksanakan secepatnya, dengan jadwal pelaksanaan tanggal A bulan A tahun 2020.
Pilkades adalah pesta rakyat untuk menentukan pemimpin desa. Sejauh diketahui penulis, pilkades atau lahirnya pemimpin definitif di desa sangat dirindu warga desa.
Lahirnya pemimpin dari pesta demokrasi, akan membuka harapan baru tentang desa makmur dengan masyarakat yang sejahtera (raharja); tentang terobosan dan inovasi ke arah kebaikan, tentang kehadiran "pananggeuhan" bila ada masalah, dll.
Saat belum ada kepala desa definitif, untuk mengisi kekosongan, pemerintah melantik pejabat sementara yang biasanya dari unsur pemerintah. Â
Namun keberadaan pejabat non definitif sejauh diketahui penulis, kurang mendapat respon dari masyarakat. Apalagi karena pejabat sementara, memiliki keterbatasan, seperti relatif buta soal karakteristik masyarakat dan daerah, dan tidak memiliki kewenangan sempurna sebagaimana halnya pejabat definitif.
Hal lainnya, bila terlalu lama dipimpin pejabat sementara, warga khawatir Desa "berjalan di tempat" karena pjs kemungkinan besar memimpin tanpa visi dan misi sebagaimana halnya kades definitif.
Itulah mengapa kades terpilih begitu dirindu, diharapkan kehadirannya oleh warga.
Simpati
Sementara para calon kades, merindu pilkades segera digelar karena ingin segera mendapatkan jawaban atas perjuangannya selama ini dalam memikat hati masyarakat.Â
Yang terutama karena ingin segera berkarya dan mendarmabaktikan hidupnya untuk masyarakat, untuk kemajuan desa.
Khusus bagi penulis, berharap pilkades segera digelar, karena ingin segera tahu apakah bisa membantu Bupati di desa dalam merealisasikan tagline Sumedang Simpati dengan cara jadi kepala desa atau tidak?
Jika pun tidak, penulis tetap bisa berkarya, membawa semangat positif bagi masyarakat, dengan cara lain. Toh, dalam hidup ini ada pepatah bagus, "banyak jalan menuju Roma".